Beberapa hari ini, sejumlah wilayah di Batam diguyur hujan deras hingga Selasa (6/9). Parahnya jalan di Kuda Laut kawasan penduduk dan gudang yang terlihat berlumpur.
Warga sekitar khawatir jika pihak terkait tidak menyikapi akan berdampak ke lingkungannya.
Menurut Hendra, warga sekitar, jalan yang berlumpur kerap terjadi di kawasan tersebut sejak ada pekerjaan proyek pemotongan tanah.
“Akses mobil truk lalu lalang. Karena hujan cukup deras tanah langsung dibawa ke jalan raya,” katanya, saat dijumpai awak media.
Menurut dia, volume kendaraan padat merayap membuat jalan kian parah. Lumpur pun setinggi 10 centimeter atau di atas mata kaki ini bakal membawa dampak ke warga sekitar.
“Saya tidak tahu itu proyek dari mana yang jelas itu sumber tanah dari atas sana,” kata dia.
Hal yang sama diungkapkan seorang pemilik gudang, yang enggan disebut namanya. Ia mengaku jika banjir datang, air setengah lutut kaki masuk bersama dengan tanah.
“Jadi kalau banjir, itu ada tanah masuk ke dalam. Ditambah drainase yang kecil yang berimbas ke tempat usaha saya,” kata pria tersebut.
Disebutkan, keluhan warga ini telah dirinya sampaikan ke Lurah setempat. Namun, hingga sekarang belum ada tindakan lebih lanjut.
“Infonya sudah turun Camat kemarin dan Lurah. Tapi belum ada tindakan,” kata dia.
Warga berharap ada tindakan dari pihak terkait melakukan tindakan agar tidak terjadi banjir lumpur di kawasan tersebut. Setidaknya melakukan normalisasi agar tidak menutup saluran air dan meluap.
Kepripedia telah mencoba menghubungi Camat Batu Ampar Tukijan namun pesan yang dikirim belum direspons.