Mengakhiri tahun 2022 sekaligus sempena HUT ke-17 Badan Keamanan Laut (Bakamla), luncurkan buku bertajuk “Guarding the Sea for Our Future”.
Buku ini merupakan buah pemikiran dari Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia disela-sela kesibukannya. Karya ini dipersembahkan untuk generasi muda masa depan dalam melaksanakan tugas menjaga laut untuk masa depan bangsa.
Peluncuran buku ini ditandai dengan menekan tombol sirene oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia disaksikan oleh Wamenhan, Irjen TNI, Kepala Bakamla dari masa ke masa, Athase Luar Negeri (Amerika, Australia, Thailand, Vietnam, India, Malaysia, Singapura, Perancis, Polandia) dan Pejabat Teras Bakamla RI.
Aan Kurnia dalan peluncurannya secara singkat menjabarkan isi buku tersebut. Bab I bertajuk Risalah Perjalanan Kemaritiman Indonesia, menggambarkan sejarah kemaritiman di Nusantara dimana Indonesia secara geografis berada saat ini. Kondisi zaman holosen hingga kerajaan maritim diuraikan secara menarik dan lugas.
Baca Juga
“Buku ini juga menggambarkan latar belakang dari era penjajahan bangsa-bangsa atas nusantara, yang pada akhirnya justru melahirkan sebuah negara bernama Indonesia yang dipatri pada konstelasi geografis yang meniscayakan visi Indonesia sebagai sebuah poros maritim dunia,” kata Aan.
Ia juga menunjukkan tren masa kini tata kelola yang cenderung mengarah pada satu agensi tunggal yang dikenal dengan Coast Guard.
Di mana Coast Guard tidak saja berada dalam ranah penegakan hukum tetapi juga sebagai alat diplomasi maritim di laut perbatasan dalam kerangka regional maupun global.
Laksdya TNI Aan Kurnia mengibaratkan pribahasa ‘gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang’ kepemimpinan di Bakamla tentunya akan senantiasa silih berganti, dan setiap pemimpin pun akan meninggalkan warisannya.
Warisan bukan tentang apa yang dilakukan untuk dirinya tetapi tentang apa yang penulis lakukan untuk generasi di masa datang termasuk konsepsi dan pemikiran yang dapat diimplementasikan di masa mendatang.
