Pelaksanaan reklamasi yang tertuang dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) tentang reklamasi merupakan komitmen PT Cipta Persada Mulia (PT CPM).
Sesuai komitmen tersebut, PT CPM melaksanakan program keanekaragaman hayati laut di daerah Kepulauan Tujuh Cibia, Desa Pekajang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.
Program ini dilaksanakan sejak tanggal 2 Mei lalu. Namun untuk pelaksanaan penenggelamannya selama 5 hari yakni mulai tanggal 5 hingga 9 Mei 2023. Dengan scedule kerja selama 1 minggu.
Secara rinci, kegiatan dilakukan dengan beberapa tahap. Diawali merakit atau membuat rumah ikan hingga menenggelamkan rumah ikan buatan, yang dirancang sebagai tempat berlindung dan berkembang biak ikan.
Baca Juga
Serta berperan sebagai media pengumpul biota-biota laut untuk pembentukan terumbu karang alami nantinya.
Sementara penentuan lokasi penenggelaman rumah ikan buatan ini sendiri harus memperhatikan banyak faktor kondisi lingkungan yang memungkinkan organisme dan pendukung tumbuhnya biota laut dan terumbu karang alami dengan menggunakan kajian geologi dasar laut.
Namun dari apa yang dipersiapkan untuk sarana bermukimnya ikan dan biota laut yang lainnya itu, kebiasaannya nanti akan bermukim mendiami dengan klasifikasi ikan yang memiliki nilai ekonomis kelas 1.
Untuk pelaksanaan program penenggelaman rumah ikan ini, PT CPM melibatkan masyarakat desa setempat secara langsung, dan juga ahli pembuatan rumah ikan yang memberikan penjelasan cara membuat rumah ikan dan pengawasannya serta perawatan kepada masyarakat Desa Pekajang.
Inspektur Tambang dari Dinas Pertambangan Kepri, Sastro Purba menyebutkan, program ini sebagai bentuk komitmen PT CPM terhadap pengelolaan lingkungan yang mana salah satunya adalah keanekaragaman hayati.
Maka perlu dilakukan penenggelaman rumah ikan yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan berkembang biak ikan-ikan serta menjaga kelestarian lingkungan, dan tentunya harus melibatkan banyak pihak agar kondisi alam dan lautan di Kepri bisa terjaga dan berkelanjutan.
“Pelaksanaan penenggelaman rumah ikan ini diharapkan kedepannya akan membawa dampak positif bagi lingkungan dan juga berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar secara khusus. Untuk itu program seperti ini diharapkan juga terus berlanjut,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang PT Cipta Persada Mulia, Ali Sadikin menjelaskan, sesuai apa yang tertuang di dalam AMDAL dan mematuhi akan itu maka untuk tahap pertama dari program ini akan melaksanakan penenggelaman di 15 titik di sekitar perairan laut Pulau Tujuh Cibia, Lingga.
Yang mana akan di lakukan pengawasan perkembangan sekitar lokasi dari rumah ikan tersebut.
“Ini akan menjadi program keberlanjutan bagi pengayaan sumber kelautan,” ungkapnya.
Burhan (52), ketua nelayan Desa Pekajang mengatakan, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PT Cipta Persada Mulia atas pelaksanaan program keanekaragaman hayati ini bisa dilakukan. Apalagi program ini akan berkelanjutan.
Ia pun berharap program ini dapat di manfaatkan masyarakat nelayan ke depannya.
“Tentunya dengan adanya rumah rumah ikan ini maka masyarakat nelayan tidak perlu jauh jauh mencari hasil nelayannya,” tutupnya.