Isu mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat sejumlah SPBU di Kota Batam mulai dipadati. Beberapa lokasi bahkan antrean tampak mengular meski belum ada pengumuman resmi yang dikeluarkan.
Untuk mengawasi dan menjaga keamanan serta antisipasi kelangkaan, personel dari Kepolisian turut turun melakukan pengamanan dan berjaga di sejumlah SPBU. Seperti yang dilakukan personel Polsek Lubuk Baja.
Berdasarkan laporan anggotanya, Kapolsek Lubuk Baja Kompol Budi Hartono mengungkapkan di wilayahnya tidak ada kelangkaan BBM dan tidak terjadi antrean panjang, alias berlangsung normal.
“Informasi dari pihak SPBU, stok BBM cukup untuk kebutuhan konsumen. Tidak ditemukan antrean yang panjang,” kata dia.
Dengan kabar kenaikan BBM ini, Kompol Budi berharap pihak SPBU tetap menerapkan harga jual BBM yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah dan Pertamina. Sebab, kecurangan dapat diproses secara hukum sesuai aturan yang berlaku.
“Jangan melakukan kecurangan maupun memanipulasi dalam pengisian minyak BBM. Karena dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan yang mengakibatkan harga BBM naik, tentu dapat merugikan masyarakat,” pesannya menegaskan.
Selain itu, ia juga meminta pihak SPBU untuk tak melayani konsumen yang membeli dengan jumlah yang tidak wajar seperti pelangsir yang umumnya menggunakan mobil modifikasi.
“Kita harapkan pihak SPBU selalu koordinasi dengan baik hal sekecil apapun. Seperti kemacetan, demo maupun unjuk rasa terkait masyarakat yang tidak terima kenaikan BBM guna menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif,” pesan dia.
Sebelumnya, dikutip dari kumparan, Presiden Jokowi menepis kabar adanya kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite hari ini, Kamis (1/9).
Meski telah dijawab Presiden Jokowi, isu naiknya harga Pertalite ini sempat menyebabkan terjadinya panic buying di sejumlah SPBU sejak Rabu malam (31/8).
“BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati. Masih dalam proses dihitung dengan penuh kehati-hatian ya,” kata Jokowi.