Untuk mendukung persaingan game dunia yang kian berkembang di beberapa negara, negeri Sakura yang dulunya terkenal sebagai pencipta teknologi dunia ini membuat sebuah taman E-sport terbesar yang terletak di lantai dasar Menara Tokyo dengan fasilitas E-sport yang komplit.
Dilansir dari channelnewasia President of Tokyo Esports Gate Yasuo Hara mengatakan, upaya mendirikan taman terbesar ini untuk mewujudkan persaingan game di dunia yang semakin berkembang.
“Pasar e-sports Jepang tumbuh tetapi masih jauh dibandingkan di luar negeri. Kami berharap dapat menutup kesenjangan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu pendiri konsultan industri game Kantan Games, mengaku para gamers dari Jepang masih sangat lambat meminati dunia E-sport dan bertahan dengan game klasik ciptaan negeri tersebut seperti game konsol role-playing (RPG) “Final Fantasy” dan “Dragon Quest” dan judul seluler seperti “Monster Strike”.
Baca Juga
“Ini masih negara Donkey Kong (permaianan petualangan yang disenangi di Jepang)” ujarnya.
Dari sisi ekonomi E-sport tentu saja saat ini memiliki nilai ekonomis yang fantastis dibandingkan game lainnya.
Sebelumnya China dan Korea Selatan juga lebih dulu membuat terobosan untuk mendukung game yang kompetitif, hal itu melihat potensi bisnis yang cukup besar dalam dunia game yang kini menjadi salah satu cabang olahraga di Asian Games dan Olimpiade.
Hal itu juga sejalan dengan keberhasilan Amazon’s Twitch yang selama masa pandemi COVID-19 berhasil menjadi sumber ekonomi bagi e-sports, dengan pendapatan global diperkirakan mendekati US$1,38 miliar per tahun.
