Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyampaikan dalam waktu dekat akan ada investasi baru senilai USD 2 miliar atau setara Rp 30 triliun masuk ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Galang Batang Bintan.
Menurutnya, Investor dari China yang akan masuk ke KEK Galang Batang tersebut bergerak di bidang industri terpadu.
“Bidang recycle barang-barang elektronik. Masih satu kawasan dengan PT BAI namun berbeda perusahaan,” ungkapnya, Sabtu (1/10).
Ia menjelaskan, KEK Galang Batang menjadi salah satu kebanggaan Provinsi Kepri dan Indonesia. Pasalnya, kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa. Bahkan, dalam 2 tahun kedepan direncanakan KEK Galang Batang akan menerima investasi masuk sebesar USD 4 miliar.
Investasi tersebut juga akan berdampak pada terbuka lapangan pekerjaan hingga 80 ribu tenaga kerja.
“Makanya, kita harus bersiap. Nanti kita juga perbanyak pelatihan kerja bagi anak-anak kita. Supaya nanti bsia menyerap tenaga kerja untuk masyarakat kita disini,” kata Ansar.
Ansar menambahkan, meski infrastruktur di Kabupaten Bintan masih kalah jauh dibandingkan dengan Kota Batam. Namun, masih ada sejumlah investasi besar yang masuk, dikarena birokrasi pengurusan izin usaha yang dimudahkan.
Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh Kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama agar investor tertarik berinvestasi di daerah.
“Jangan memberatkan. Karena, yang terpenting kita mengejar adanya beli masarakat. Sedangkan, daya beli masyarakat akan meningkat kalau investasi berkembang, terbuka peluang kerja dan usaha,” tutup Ansar.