Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemilik PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), George Santos, mengungkapkan bahwa keberhasilan kawasan ini tak lepas dari dukungan infrastruktur yang memadai, mulai dari ketersediaan listrik dan air hingga fasilitas pelabuhan yang mampu disandari kapal berkapasitas hingga 75.000 ton.
“Kami telah menyiapkan semuanya dengan matang. Pelabuhan kami mampu melayani kapal besar, sementara pasokan listrik saat ini sudah mencapai 1.000 megawatt dan akan ditingkatkan menjadi 2.300 megawatt,” ujar Santos kepada media, Sabtu (26/4).
Santos juga menekankan pentingnya kepastian hukum dan keamanan dalam menarik minat investor.
Baca Juga
Dukungan masyarakat sekitar dinilai sangat membantu menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Keamanan menjadi salah satu faktor penting. Kami bersyukur masyarakat turut mendukung, bahkan membuka usaha seperti warung makan dan laundry yang ikut menggerakkan ekonomi lokal,” ujarnya.
Sebagai upaya peningkatan kualitas SDM, PT BAI akan membangun Politeknik khusus untuk mendukung pelatihan dan pendidikan vokasi bagi tenaga kerja lokal.
“Setelah lulus, mereka bisa bekerja di mana saja,” tambahnya.
Hingga saat ini, KEK Galang Batang telah menjadi rumah bagi berbagai industri strategis seperti pemurnian bauksit, garmen, caustic soda, panel surya, pabrik batu kapur
“Dalam waktu dekat akan menyusul pengembangan industri LNG,” katanya.
Menurut Santos, prospek hilirisasi bauksit sangat cerah, terlebih Indonesia memiliki posisi strategis di pasar global.
“Permintaan alumina global, terutama dari Tiongkok, sangat tinggi. Ini peluang besar bagi Indonesia,” jelasnya.
Sejak diresmikan dan melepas ekspor perdana Smelter Grade Alumina (SGA) oleh Presiden Joko Widodo pada 2022, volume ekspor dan aktivitas produksi di kawasan ini terus meningkat.
Nilai investasi pun melonjak, dari Rp20 triliun pada 2023 menjadi Rp30 triliun pada 2024.
Tokoh Masyarakat Apresiasi KEK Galang Batang
Tokoh masyarakat sekaligus anak pencetus Provinsi Kepri, Yudi Iskandar, turut mengapresiasi keberadaan KEK Galang Batang.
Ia menilai kawasan ini telah membuka lapangan kerja, memberdayakan UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Hampir setiap tahun ribuan tenaga kerja lokal terserap. Ini jadi inspirasi bagi pelaku usaha lain agar turut serta membangun daerah,” kata Yudi.
Selain aspek ekonomi, KEK Galang Batang juga aktif dalam kegiatan sosial.