Seorang pelajar SMA di Kabupaten Bintan meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis intensif karena luka akibat perkelahian.
Menurut Kapolsek Bintan Timur AKP Suardi, pelajar tersebut meninggal dunia setelah 5 hari dirawat di rumah sakit.
“Iya benar, korban (TA) meninggal dunia tadi malam,” ujar Suardi, Rabu (16/11).
Disebutkannya, kasus perkelahian sesama pelajar yang merenggut nyawa TA ini masih didalami. Dalam kasus ini, setidaknya sudah enam orang yang dilakukan pemeriksaan.
“Enam orang sudah kita periksa termasuk orang yang berkelahi dengan TA,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kejadian bermula saat pelaku yang juga pelajar SMK berinisial, RA, tidak terima jika pacarnya disebut pacar bayaran oleh KV seorang pelajar SMA.
Kemudian, pada Jumat (11/11), pelaku RA pun mencari KV dan menanyakan langsung soal perkataan soal pacar bayaran tersebut. Masih tidak terima, RA pun mengajak KV duel.
Ajakan itu tidak digubris KV. Namun, karena masih emosi RA menatap satu demi satu rekanan KV yang berada di lokasi.
Mata tertuju ke korban TA. Ia yang merasa risih ditatap dengan tajam meluapkan emosi hingga mengajak pelaku beduel.
Tantangan satu lawan satu itu pun terjadi di antara Lapangan Bola dan Gedung Demang Lebar Daun Kijang Kota. TA berhasil memukul RA dua kali namun yang ketiga kalinya RA membanting TA ke lantai sehingga tidak berkutik.
Disaat itu terjadi kepanikan karena TA tidak bergerak. Lalu dilarikan ke RSUD Bintan untuk mendapatkan perawatan medis.
Karena harus mendapatkan penanganan lebih serius, TA dirujuk ke RSUP Raja Ahmad Thabib (RAT) di Km 8 Kota Tanjungpinang. Beberapa hari menjalani perawatan, Selasa (15/11/2022), TA dinyatakan telah meninggal dunia oleh pihak medis. Di malam itu juga jenazah TA dibawa ke rumah duka.