Lahan Pengembangan Bandara RHA Karimun Seluas 58 Ha Telah Dibebaskan

Progres pengembangan bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun, Kepulauan Riau, terus dilakukan terutama pembebasan lahan yang telah rampung dilaksanakan Pemda Karimun.

Pembebasan lahan seluas 58 ha telah berstatus sertifikat dan diserahkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) kepada Pemda Karimun, Senin 16 Desember 2024.

ADVERTISEMENT

Plt Sekda Karimun, Djunaidi mengatakan, sertifikat lahan tersebut selanjutnya diserahkan kepada Kementerian Perhubungan melalui bandara RHA guna mendukung progres pengembangan lebih lanjut.

“Sampai hari ini lahan 58 hektare sudah kita selesaikan, BPN telah menyerahkan kepada Pemda, lalu Pemda ke pihak bandara atas nama Kementerian Perhubungan,” ucap Djunaidy.

Dijelaskan Djunaidy, tercatat akumulasi pembebasan lahan yang butuhkan dalam rangka pengembangan bandara RHA Karimun mencapai 109 hektare.

“Akumulasi seluruhnya ada 109 hektare. Di tahun depan akan kita bebaskan lagi 51 hektare untuk pengembangan bandara ini. Setelah dicatatkan sebagai aset Pemda, lalu kita akan serahkan lagi,” kata dia.

Selain itu, di tahun 2025 mendatang Pemda Karimun juga akan kembali mengalokasikan anggaran Rp 4,6 miliar guna pembebasan sisa lahan tersebut, sesuai dengan dukungan anggaran dari Pemprov Kepri.

“Pemprov juga membantu Pemda menyelesaikan lahan itu. Untuk (2025) itu ada sekitar Rp 4,6 miliar. Tapi ini secara bertahap kita akan selesaikan,” terangnya.

Pengembangan bandara RHA Karimun ini menjadi salah satu proyek strategis Nasional. Bahkan hal ini juga telah tertuang dalam bentuk kerja sama (MoU) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemprov Kepri dan Pemda Karimun.

ADVERTISEMENT

Kepala Bandara RHA Karimun, Fanani Zuhri menjelaskan, bahwa pembebasan area lahan menjadi salah satu syarat mutlak untuk pengembangan bandara kebanggan masyarakat Karimun itu.

“Ketersediaan lahan ini syarat mutlak pengembangan bandara. dengan pembebasan lahan ini kami juga secara bertahap mengusulkan pengembangan ini,” jelasnya.

Fanani menambahkan, pada tahap awal pihaknya menambah spesifikasi area landasan (runway). Kemudian, akan dilanjutkan pembangunan area parkiran pesawat dan terminal baru.

ADVERTISEMENT

“Dalam waktu 3-4 tahun apabila ketersediaan lahan ini cepat, kami juga akan mengusulkan secara cepat,” katanya.

Saat ini, kata Fanani, landasan Bandara RHA Karimun telah bisa dilandasi oleh pesawat jenis bisnis jet. Sementara untuk kebutuhan komersil sangat layak untuk didarati pesawat jenis ATR-72.

“Untuk Boeing 737 seri 500-800 hanya mampu 70 persen, sehingga masih diperlukan panjang (runway) lagi sekitar 400 meter,” tuturnya.

ADVERTISEMENT

Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New

POPULER

What's Hot