Warga Batam kembali mengeluhkan suplai air bersih dari PT Moya Indonesia. Pasalnya beberapa hari ini distribusi air kembali tidak lancar di sejumlah kawasan di Batam.
Di antaranya sekitar kawasan Batu Besar, Bandara Hang Nadim Batam, Batam Center, dan titik lain seperti Sagulung dan Batu Aji.
Sukanti, warga Batu Besar, menyebut air bersih hanya mengalir saat malam hari saja. Itu pun tidak lancar.
“Air tak hidup sejak pukul 4 dini hari. Kita mau aktivitas pun terhambat,” ujarnya.
Baca Juga
Menurut dia, aktivitas di rumah menjadi tersendat gegara distribusi air yang tidak mengalir. Ia pun terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalaupun mulai hidup, kecil sekali airnya keluar dari keran. Kemarin, tak keluar sama sekali airnya,” kata dia.
Dijelaskan, pelayanan PT Moya Indonesia kian buruk dari ATB. Sebelumnya dikelola ATB tidak pernah tersendat distribusi air di wilayahnya.
“Ini malah lebih parah. Kami minta BP Batam untuk mengevaluasi pelayanan Moya,” pinta dia.
Menyikapi keluhan warga, Anggota Komisi III DPRD Batam, Muhammad Yunus, mengaku geram. Pasalnya polemik distribusi air bersih tidak pernah habisnya di Batam.
Menurutnya, Badan Pengusahaan (BP) Batam harus segera mengevaluasi kinerja PT Moya Indonesia.
“Kalau memang tak mampu, silahkan mengundurkan diri saja. Harus profesional dalam mengelolanya. Pengelola sebelumnya tak ada begini,” katanya kepada wartawan, Senin (12/12).
Ia mengatakan kebutuhan air bersih tersebut merupakan hajat hidup orang banyak. Karena itu dirinya meminta BP Batam ikut adil dalam menyelesaikan masalah tersebut.
“Fakta di lapangan, Moya semakin tidak menunjukkan ketidakmampuannya. BP Batam kalau bisa membuat tender ulang, ini soal hajat hidup orang banyak,” pungkasnya.