Calon Wakil Presiden (Cawapres) , Mahfud MD, menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik saat ini mengalami penuruan.
“Partai politik sedang menghadapi hujatan yang meluas, karena dianggap sudah tidak idealis, bahkan dikatakan partai politik itu sudah mengkhianati reformasi,” ujar Mahfud dalam acara temu kader partai Hanura di hotel Aston Karimun, Jumat (2/2) malam.
Menurutnya, hal ini dapat tergambar dari relevansi perimbangan di DPR yang tidak lagi sesuai dengan aspirasi masyarakat yang sesungguhnya.
“Buktinya sekarang DPR itu perimbangan aspirasinya tidak dengan aspirasi masyarakat,” katanya.
Baca Juga
Dalam pernyataannya di hadapan ribuan kader Hanura, kata Mahfud, hal itu yang kemudian membuka jalan untuk saling mengkooptasi antara DPR dan Pemerintah.
“Pemerintah menjalankan program yang menurut rakyat tidak baik, DPR yang harusnya jadi pengontrol malah ikut. DPR itu kan isinya partai-partai,” ucapnya.
Namun begitu, Mahfud tidak menampik jika keberadaan partai politik memiliki memang posisi yang sangat penting dalam sistem negara demokrasi.
“Saya selalu katakan, akan jauh lebih baik ada partai meskipun jelek, daripada tidak ada partai. Sebab jika tidak maka akan menjadi negara totaliter,” terangnya.
Pada dasarnya, partai politik menjadi instrumen bagi demokrasi. Sama halnya dengan Pemilu yang menjadi proses penggantian pemimpin secara konstitusi.
“Apalagi dikatakan partai politik itu instrumen demokrasi. Maka akan menjadi bahaya apabila tidak ada partai politik,” bebernya.