Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina Marlin mengaku kecewa berat dengan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri, Andi Agung. Pasalnya Marlin merasa Andi telah melarangnya mengunjungi sekolah-sekolah.
“Saya ingin memberikan edukasi ke seluruh sekolah SMA, alhamdulillah dijegal, tidak boleh menerima kunjungan ibu Wakil Gubernur. Yang menerima bakal dipindahkan. Ini kan miris. Selama ini saya diam,” kata Marlin dalam sambutan acara pemberian bantuan sembako di Sei Panas, Batam, Rabu (8/3) kemarin.
Wakil Gubernur Kepri yang juga istri Wali Kota Batam itu mengaku, berkunjung ke sekolah-sekolah hanya untuk kemajuan pendidikan.
Meski merasa dijegal Kadisdik Kepri, Marlin menyebutkan tetap bersabar dalam menghadapi cobaan-cobaan selama menjabat sebagai wakil Gubernur Kepri.
Baca Juga
“Saya ingin membangun sekolah di Batam namun tak diizinkan. Tapi jangan khawatir Allah SWT ada, sewaktu akan ditunjukkan dan menghasilkan yang indah,” kata dia.
Terpisah, Kadisdik Kepri Andi Agung, saat dikonfirmasi wartawan enggan merespons komentar video sambutan Wagub Marlin tersebut. Ia mengaku, selama ini hanya menjalankan tugas sebagai ASN.
“Saya no coment yang penting saya tetap bekerja,” singkatnya.
Gubernur Puji Kadisdik Kepri
Berbanding terbalik dengan Marlin yang kecewa, Gubernur Kepri Ansar Achmad justru memuji kinerja Andi Agung di Disdik Kepri. Ansar menilai Andi Agung membawa dunia pendidikan di Kepri semakin maju.
“Saya sangat apresiasi pak Andi Agung. Di tangan beliau pendidikan semakin maju,” ujar Ansar disela acara penandatanganan surat perjanjian kerja pegawai tenaga pendidik (PTK) non aparatur sipil negara (ASN) SMAN, SMKN dan SLBN se- Provinsi Kepri, di Bengkong, Batam, Jumat (10/3).
Menurut dia, kemajuan pendidikan juga tak terlepas dari kemampuan para tenaga pendidik yang mempunyai kompeten di setiap bidang masing-masing.
“Salah satu Indeks kemajuan bangsa dan daerah khususnya, yaitu integritas dunia pendidikan yang tinggi,” kata dia.
“Untuk Batam ada 11 lokal sudah kit bangun tahun lalu, dan tahun ini sekitar 60 lokal lebih kita akan persiapan,” imbuh dia.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur pendidikan terus digesa di seluruh provinsi Kepri. Termasuk tranportasi dan SPP bagi yang tak mampu disiapkan oleh pemerintah. Begitu juga dengan kesejahteraan guru honorer. Setiap bulan mendapat tambahan insentif Rp 100 ribu kepada masing guru honorer.
“Tambah insentif sebulan Rp 100 ribu dengan total Rp 3,5 miliar satu tahun,” ujar dia.
Seluruh pegawai pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) non ASN tahun 2023 di saluran di seluruh provinsi Kepri termasuk daerah terpencil. Dengan adanya perpanjangan kontrak dan pemberian insentif pegawai dapat membantu terus di dunia pendidikan.
“Saya berharap mereka bisa membantu terus karena kita wajib memenuhi kebutuhan guru di semua sekolah. Kalau ada sekolah kekurangan guru satu saja bisa pincang hasil pendidikan karena kurikulum itu harus mengatur semua jenis bidang yang diajarkan,” katanya.
“Untuk jumlah PTK non ASN di Kepri 2023 sebanyak 2.575 orang disebar seluruh provinsi Kepri. Total semua 7500 orang,” tambah dia.
Ia menambahkan setiap tahun tenaga guru mendapat prioritas dengan secara bertahap mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Mudahan setiap tahun dilaksanakan, agar semua bisa menjadi pegawai PPPK,” pungkasnya.