Akhir-akhir belakangan masyarakat Batam mengeluhkan buruk pelayanan terkait distribusi air bersih yang dikelola PT Moya Indonesia. Hal itu juga disoroti berbagai pihak.Â
Kepala Ombudsman Kepri, Lagat Parroha Siadari mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat sejak beberapa bulan terakhir. Mulai dari warna air yang kurang jernih atau keruh hingga debit air yang berkurang.
“Pengelolaan air oleh PT Moya beberapa bulan belakangan memburuk. Ini yang kita kritisi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (19/8).Â
Untuk ke depan ia berharap masyarakat dapat membuat laporan resmi ke Ombudsman Kepri agar dapat ditindaklanjuti ke pihak terkait.Â
“Kita minta masyarakat melaporkan ke kita dengan menyertakan kronologi perihal keluhan,” kata dia.Â
“Ini supaya bisa kita tangani. Laporan yang sudah masuk itu ada dari kawasan Tiban dan Tanjung Uma,” tambahnya.
Bahkan, Lagat dengan tegas menuturkan bahwa kondisi ini menjadi atensi serius pihaknya.
Sebab, kebutuhan air bersih di tiap tempat tinggal warga adalah kebutuhan utama.
“Ini perlu disikapi serius pihak terkait. Apakah pengelolanya yang salah, mesin yang rusak, atau debit air di waduk yang habis. Tapi menurut kami, pengelolanya yang salah,” pungkasnya.
Beberapa hari lalu, warga Sungai Lekop dan Batam Center mengeluhkan buruknya air kualitas layanan air. Hal inilah membuat warga kesulitan untuk bisa beraktivitas.Â