Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan menggelar operasi pasar menjual minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan harga minyak goreng yang mengalami kenaikan cukup signifikan akhir-akhir ini sangat membuat masyarakat resah.
Oleh karena itu, ia memerintahkan OPD terkait segera melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Pemerintah kabupaten/kota agar segera dilakukan operasi pasar.
“Segera turun ke lapangan, pantau masalah ini, di mana letak permasalahannya. Operasi pasar ini perlu dilakukan segera mengingat harga minyak gorang yang sudah naik beberapa waktu belakangan ini, belum juga mengalami penurunan,” ujarnya, Selasa (11/1) kemarin.
Selain itu, Ansar juga menginstruksikan Disperindag agar segera mengidentifikasi penyebab harga minyak goreng tak kunjung turun setelah mengalami kenaikan belakangan ini.
“Intinya cepat bertindak, jangan biarkan masyarakat resah akibat ini. Setidaknya kita sudah tau apa persoalannya ketika masyarakat ingin mengetahui,” pinta Ansar.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kepri, Aris Fhariandi, mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Sinergy Oil Nusantara (SON) selaku produsen minyak goreng yang ada di Kota Batam. Kemudian, Operasi pasar nanti juga sejalan dengan dukungan progam pemerintah pusat terkait penyediaan minyak goreng 11 juta liter kemasan.
Adapun pelaksanaan operasi pasar dilakukan di beberapa daerah. Dimulai dari kota Batam, sesuai dengan stok yang tersedia dari produsen, pada tanggal 12-13 Januari 2022 dilakukan duli 2 Lokasi yaitu Pasar TPID 2 Dreamland dan Pasar TPID 3 di Tanjungpiayu Kota Batam dengan kuota sebanyak 24 ribu liter atau 2 ribu karton.
“Minyak goreng yang dijual dalam Kemasan bantal dengan harga 1 Liter Rp 14.000,- ditingkat konsumen, dengan Merk Son Gold, Maha dan Hayat,” tutup Aris.