Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Riau berhasil mengungkap praktik produksi sabu di sebuah rumah di kawasan perumahan elit Sukajadi, Batam beberapa waktu lalu.
Tiga orang pelaku masing-masing berinisial MS (43) warga Malaysia, dan 2 warga batam NS (47) dan AS (25), berhasil diamankan petugas dari penggerebekan tersebut.
MS adalah warga negara Malaysia yang merupakan mantan anggota Polis Diraja Malaysia disebut sebagai otak dari adanya produksi sabu tersebut.
Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Rainhard Golose mengatakan, pelaku diamankan di rumah mewah. Petugas menyita barang bukti 5 kg sabu berbentuk kristal bening dan cair.
“Dari dalam rumah yang dijadikan Clandestine Lab, petugas menemukan peralatan meracik sabu, 2 kg sabu berbentuk kristal siap edar, 3 kg cairan sabu berwarna unggu dan alat untuk mencampur bahan kimia. Bahan baku cairan Prekusor yang digunakan untuk membuat Narkotika diduga dipasok tersangka dari Malaysia melalui jalur laut ke Batam,” katanya, dalam jumpa pers di Batam, Jumat (22/7).
Dia menambahkan, barang sitaan ini akan dilakukan pengujian lab di laboratorium. Hal itu untuk mengetahui alur distribusi bahan baku produksi sabu di rumah tersebut.
Menurutnya, peredaran narkotika di Indonesia termasuk di Kepri, cenderung merupakan distribusi dari kawasan segi tiga emas atau golden tree angle yang berpusat di tiga negara yakni Cina, Thailand dan Vietnam.
Baca: Sebuah Rumah Mewah di Batam Digerebek BNN, Dijadikan Pabrik Sabu
“Barang haram ini diketahui telah ada yang dikirimkan ke daerah Jawa untuk diedarkan. Rumah di sini biasa disewa per tahun dan oleh tersangka digunakan untuk membuat sabu, mantan polisi ini diduga memiliki jaringan dengan ahli kimia yang masih dalam pengejaran. Petugas masih melakukan penyidikan atas kasus pabrik gelap pembuatan sabu, agar dapat mengungkap lebih dalam,” ujarnya.
Kini, tiga pelaku dijerat pasal 112 dan 114 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang pemberantasan narkotika, dengan ancaman penjara seumur hidup atau pidana mati.
Dalam penindakan ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberikan apresiasi kepada BNN yang telah berhasil mengungkap peredaran narkoba.
“Kita akan dukung berantas peredaran gelap narkoba di Kepri,” katanya