Pengungsi asal Afghanistan kembali menggelar unjuk rasa. Biasanya dilakukan di kantor DPRD Batam, kini beralih ke salah satu perumahan elit.
Puluhan pengungsi asal Afghanistan kembali menggelar aksi unjuk rasa. Kali ini aksi diglakukan di depan perumahan elit Royal Grande, Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (6/1).
Mereka datang dengan aksi damai gunakan kostum rompi berwarna tosca dengan tulisan, UNHCR and IOM Please Do Not Keep Us Here (UNHCR dan IOM Mohon Jangan Tahan Kami Disini).
Ali Akbar, perwakilan para pengungsi, menyebut bahwa kedatangan mereka ke perumahan untuk bertemu dengan perwakilan UNHCR yang kabarnya berdomisili di kawasan itu.
“Kami dapat informasi Kantor International Organization of Migration (IOM) ada di sini dan menyampaikan aspirasi secara damai,” kata Ali pada awak media, siang itu.
Menurutnya penyampaian aspirasi ini adalah bentuk solidaritas asal Afghanistan di Kota Makassar akibat depresi atas nama nasib mereka yang kian tak pasti.
“Kami melihat ada kantor IOM di perumahan Royal Grande. Dalam waktu 24 Jam sudah dua orang meninggal. Tidak ada tanggungjawab dari IOM atas hal itu,” kata dia.
Dia menjelaskan permintaan mereka hanya satu yakni ke luar dari Indonesia dan ke negera yang mau menerima mereka hidup layak dengan kebebasan beraktivitas seperti biasa.
“Kami hanya butuh hidup dan mencari nafkah untuk saudara kami dan kami ingin ke luar ke negara ke tiga,” jelasnya.
Aksi mereka ini berjalan damai namun tidak satu pun perwakilan dari UNHCR menemui mereka. Demikian juga belu. Diketahui apakah memang benar kantor UNHCR berada di salah satu perumahan elit itu.
Hingga akhirnya para demostran itu bubar di tengah terik matahari. Begitu juga pewarta belum berhasil mengkonfirmasi ke pihak UNHCR.
Untuk diketahui, para asal Afghanistan itu telah beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa. Beberapa kali ke Kantor DPRD Batam dan kemudian ini di perumahan elit.
Namun, hingga sekarang tak seorang pun perwakilan IOM dan UNHCR yang menemui para pengungsi.