Nuansa perayaan Imlek tahun 2022 di Karimun, Kepulauan Riau, mulai terasa. Berbagai pernak-pernik Imlek mulai diburu oleh masyarakat yang akan merayakannya.
Ragam pernak-pernik seperti ang pao dan lampion beragam ukuran, lonceng, miniatur nanas dan barongsai, pajangan dinding dengan karakter macan air, bunga Sakura hingga aksesoris mulai dijajakan.
Salah satu pedagang pernak-pernik di kawasan Meral, Mega Chan (51), mengatakan jenis bunga Sakura adalah yang paling banyak diburu pembeli jelang perayaan Imlek tahun ini.
“Rata-rata pembeli datang banyak yang cari bunga Sakura. Di sini kita jual untuk bunga cukup banyak. Ukurannya juga bervariasi,” kata dia, Senin malam (17/1).
Harga untuk berbagai pernak-pernik yang dijajakan juga cukup beragam. Tergantung ukuran dan bahan yang digunakan. Lampion misalnya, ia mengaku menjual pada kisaran harga Rp 110 ribu hingga yang paling mahal Rp 1,2 juta.
“Mengenai harga untuk semua barang-barang Imlek di sini umumnya masih standar. Tergantung pembeli ingin mencari yang bagaimana,” kata dia.
Tak tanggung-tanggung, para pedagang pernak pernik yang didominasi warna merah ini pun cukup besar seharinya.
Menurut keterangan Mega, rata-rata yang keuntungan dari usahanya menjual pernak-pernik tersebut bisa mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu dalam sehari.
“Perkiraan sehari itu bisa dapat sekitar Rp 600 ribu,” jelasnya.
Selain menjajakan pernak-pernak Imlek di toko miliknya. Ia juga membuka stand disalah satu kelenteng di kawasan Meral yang memang setiap tahun mengadakan bazar Imlek.
“Stand kita di depan Kelenteng juga biasa ramai didatangi pembeli. Di sana ada bazar Imlek yang setiap tahun diadakan,” paparnya.
Momen perayaan Imlek memang menjadi berkah tersendiri baginya. Meski pandemi yang melanda sejak dua tahun silam sangat mempengaruhi hasil dari usahanya berjualan pernak-pernik Imlek.
“Semoga di tahun macan air ini bisa membawa kebaikan bagi semua orang. Yang terpenting pandemi ini segera berlalu,” tutupnya.