Pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qurโan dan Hadist (STQH) ke-X Kepri yang menetapkan Kabupaten Karimun sebagai tuan rumah, memberikan dampak ekonomi bagi segala sektor perekonomian.
Hal ini yang juga turut dirasakan para tukang angkut barang atau Porter di Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun. Jasa mereka banyak dipakai para penumpang yang berdatang untuk pelaksanaan STQH.
โSejak kemarin sudah banyak yang berdatang ke Karimun untuk acara STQH itu. Ini menjadi berkah tersendiri bagi kami,โ ujar salah seorang Porter di Pelabuhan Domestik Karimun, Adi, Senin (8/5).
Berdasarkan pantauan kepripedia.com di Pelabuhan penumpang Taman Bunga, perwakilan official dan peserta STQH dari masing-masing kabupaten/kota di provinsi Kepri terlihat padat.
Baca Juga
โHari ini ada datang dari Lingga, Batam, Tanjungpinang. Jadi banyak yang membutuhkan pengangkutan barang,โ kata dia.
Menurut Adi, biasanya setiap penumpang membayar antara Rp 20-50 untuk jasa pengangkutan barang dari ponton hingga ke area parkir pelabuhan. Biaya pengangkutan juga akan semakin besar tergantung banyaknya barang penumpang.
โKalau banyak ya tentu tarifnya agak naik lah. Tidak mungkin juga sama, karena kita harus balik lagi ke ponton juga ada penumpang yang barang bawaan tidak cukup sekali angkut,โ jelasnya.
Selain dampak ekonomi yang turut dirasakan para Porter pelabuhan, hal serupa juga dirasakan para supir taksi pelabuhan.
Kemudian, okupansi hotel dipastikan juga merasakan dampak ekonomi atas digelarnya event STQH provinsi Kepri di Kabupaten Karimun.
โSemoga ke depan akan banyak kegiatan yang sama dilaksanakan di Karimun, agar semakin banyak orang yang berdatangan ke Karimun. Tentu ini juga punya pengaruh bagi kami,โ jelasnya.