Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lingga menargetkan dermaga atau pelabuhan roro di Jagoh, Singkep Barat dapat beroperasi pada Januari 2022 mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Dishub Lingga, Selamat, saat dihubungi di Lingga, Minggu (19/12).
Selamat menyebutkan jika saat ini progres rehabilitasi dermaga tersebut secara struktur sudah 90 persen selesai.
“Struktur sudah 90 persen, Alhamdulillah. Kita target Januari 2022 sudah dapat digunakan kembali,” ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskannya, saat ini masih ada beberapa tahap yang harus diselesaikan oleh pihak ketiga (kontraktor) sebelum selesai 100 persen. Seperti hidrolik yang dalam waktu dekat akan dipasang.
Ia pun mengakui, ada keterlambatan yang terjadi dalam proses rehabilitasi pelabuhan roro ini. Hal itu dikarenakan teknis pengerjaan. Mengingat sejumlah barang dan bahan harus didatangkan dari luar Kepri.
“Di Kepri bahan dan barang itu tidak ada, misalnya hidrolik ini. Jadi harus didatangkan dari luar Kepri seperti dari Jakarta atau dari Surabaya,” paparnya.
Menurutnya, dari laporan yang ia terima, ada bahan dan barang yang dipesan dari luar untuk Lingga yang didahulukan dari daerah lain dengan waktu pengerjaan proyek yang sama.
Tentu pihaknya merasa bersyukur karena barang tersebut dapat digunakan secepatnya.
“Jadi laporannya memang barang dan bahan ini tempat yang biasa menyediakan proyek-proyek Kementerian Perhubungan karena ini menggunakan dana DAK dari pemerintah pusat. Pihak ketiga yang mengerjakan juga yang biasa garap proyek seperti ini,” bebernya.
Meski nanti pengerjaan telah selesai, lanjut Selamat, ada tahapan uji coba, kemudian audit internal, di mana untuk memastikan pelabuhan yang direhab sesuai kelayakan seperti ketentuan dalam spesifikasi.
Setelah semua tuntas, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan ASDP untuk kesiapan kapal Roro yang masuk. Hingga kemudian baru transportasi tersebut dapat berjalan kembali.
“Pihak ketiga sudah komitmen untuk mengerjakan ini sebaik-baiknya. Kita juga ingin pelabuhan ini selesai tidak mengecewakan dan hasilnya terbaik, karena juga untuk masyarakat Lingga,” tambahnya.
Walaupun demikian, Selamat selaku kepala dinas terkait mewakili pemerintah Kabupaten Lingga menyampaikan permintaan maaf, jika proyek tersebut mengalami keterlambatan.
Namun ia memastikan hal ini dikarenakan adanya force mayor, berhubungan dengan ketersediaan serta proses pengiriman barang dan bahan yang dipesan dari luar Kepri.
“Kami minta maaf jika ini mungkin menjadi pertanyaan masyarakat. Tapi kami pastikan pemerintah tidak berniat sama sekali memperlambat ini. Kita pasti akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tutupnya.