Puluhan karyawan PT Yixin Teknologi Plastik di Tanjunguncang, Batu Aji, Kota Batam menggelar aksi mogok kerja sejak 6 hari terakhir.
Para karyawan yang hampir seluruhnya wanita ini kemudian melakukan aksi protes dilakukan di depan perusahaan pada Kamis (12/1) pagi.
Mereka tidak terima selama 3 bulan belakangan ini gaji yang sudah disepakati dalam kontrak pekerja harian lepas (PHL) dipotong secara sepihak oleh manajemen.
“Sudah 6 hari kami melalukan aksi mogok kerja. Manajemen memberikan pemotongan secara sepihak tanpa ada persetujuan dari karyawan,” kata salah seorang karyawan, Florida Paku.
Wanita yang mengaku sudah bekerja sejak tahun 2019 ini menyebutkan, karyawan yang dipangkas gaji merupakan karyawan sortir. Jika tidak dapat target seharu gaji dipotonh Rp 20 ribu.
Sementara mereka ditargetkan untuk bekerja sebanyak 7 ball limbah plastik dalam sehari mulai pukul 7.30 WIB hingga 17.30 WIB.
Namun belakangan banyak karyawan yang tidak bisa menyelesaikan target, hal itu disebabkan pekerjaan yang semakin sulit.
“Kadang jam istirahat makan siang itu kami gunakan hanya 15 menit untuk bisa mencapai target. Tapi memang yang kami sortir tidak mudah. 1 ball itu bisa memakan waktu 3 jam,” kata Gustian karyawan lainya.
Mereka meminta perusahan membayar gaji karyawan sesuai kesepakatan awal perjanjian kerja sebesar Rp 120 ribu.
“Sejak awal masuk kerja tidak ada kesepakatan target gaji perhari Rp120 ribu. Kami minta perusahan tidak ada melakukan pemotongan secara sepihak,” ujarnya lagi.
Sementara itu, HRD PT Yixin Teknologi Plastik, Feby mengatakan pemotongan gaji tersebut disepakati sejak awal masuk kerja.
“Setiap briefing (pengarahan), sepakat bersama antara karyawan dan manajemen. Ini sudah lama aturannya,” kata dia kepada wartawan.
Meski demikian, Ia membeberkan hak karyawan tetap diberikan perusahaan sesuai dengan ketentuan.
“Mereka kita berikan juga BPJS,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam Rudi Sakyakirti mengaku baru menerima informasi tersebut. Ia menyarankan karyawan untuk membuat laporan kepada Disnaker.
“Silakan laporkan, perwakilan saja datang. Kita akan tindak lanjuti dengan aturan yang ada,” singkat dia.
Dalam aksi mogok kerja, Anggota DPRD Batam Safari Ramadhan menemui para karyawan hingga berdiskusi dengan pihak perusahaan. Namun, pihak perusahaan tidak menerima keinginan pekerja.
“Belum ada titik temu, kita minta karyawan buat surat untuk RDPU. Kita akan kawal masalah ini,” pungkasnya.