Puluhan supir taksi online aplikasi Maxim di melakukan aksi protes ke pihak perusahaan sebab rendahnya tarif minimal yang ditetapkan perusahaan.
Para supir taksi online tersebut mendatangi kantor Maxim cabang Kota Tanjungpinang di kawasan Jalan Bakar Batu Tanjungpinang, Rabu (24/5).
Ketua perkumpulan supir Maxim Tanjungpinang, Hence S Hasibuan, mengatakan saat ini perusahaan menetapkan tarif awal minimal sebesar Rp 10.200, kemudian tarif per kilometer sebesar Rp 3.500.
Penetapan tersebut dinilai cukup rendah, jika dibandingkan di Kota Batam sebesar Rp 5 ribu per kilometer, dan Rp 12.200 untuk tarif terendah.
Baca Juga
“Kami membawa sejumlah tuntutan, yang juga merupakan sebuah bentuk protes, terkait tarif minimal yang dinilai rendah,” ungkapnya.
Menurutnya, para supir Maxim di Tanjungpinang cukup terbebani dengan diberlakukannya tarif tersebut di Tanjungpinang. Sebab, pendapat sehari tidak sebanding dengan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Besar harapan kami agar keinginan dan permintaan driver dapat terpenuhi oleh Maxim Tanjungpinang, untuk menyesuaikan sebagaimana tarif yang berlaku di Kota Batam,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Maxim Tanjungpinang, Agam Tambunan, mengatakan pihaknya akan menyampaikan aspirasi para supir ke pihak Maxim pusat.
Yang meminta penyeragaman tarif minimal di Kota Tanjungpinang dengan Batam.
“Kita akan komunikasikan dengan pimpinan Maxim pusat, apa yang mereka ajukan hari ini. Saat ini tarif mobil yang berbeda, untuk sepeda motor sama dengan batam, tidak ada masalah,” sebutnya.
