Sekitar 300 orang sopir taksi online yang tergabung dalam aliansi driver online di Kota Batam menggelar unjuk rasa di depan Graha Kepri, Selasa (19/7).
Dalam aksinya itu mereka meminta Gubernur Kepri Ansar Ahmad untuk mengesahkan tarif minimum sebesar Rp 24 ribu.
“Kita sudah gelar aksi di kantor Gubernur tapi ditemui oleh Kepala Dinas Perhubungan,” ujar salah satu peserta aksi, Retno pada kepripedia saat dihubungi.
Menurut dia, tarif minimum driver online Rp 8.800 sudah diterima sejak 2017 lalu. Namun untuk taksi online, belum juga disahkan oleh Gubernur Kepri.
“Sudah 4 tahun kami sampaikan aspirasi ini namun belum ada juga tanggapan,” bebernya.
Dalam aksi ini setiap ketua organisasi diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi secara damai. Akan tetapi apa yang diharapkan para sopir taksi online ini masih tidak ada titik temu.
“Kami akan gelar aksi yang lebih besar lagi jika tidak ada tanggapan dari gubernur,” tegas dia.
