Calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang nomor urut satu, Rizha Hafiz, melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat sekaligus anggota keluarga kerajaan Riau-Lingga-Pahang, Tengku Muhammad Fuad, di Istana Tengku Bilik, Pulau Penyengat, Selasa (5/11).
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut memperlihatkan Rizha, sosok muda yang berpasangan dengan Rahma, meminta nasihat dan masukan dari Tengku Fuad mengenai program pendidikan karakter bagi generasi muda berlandaskan Gurindam 12.
Rizha menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen kuat untuk memperbaiki akhlak generasi muda di Tanjungpinang.
Sebagai pendidik, Rizha ingin membawa kemajuan dalam dunia pendidikan di Tanjungpinang, terutama di tingkat SD dan SMP.
Ia melihat Gurindam 12, karya klasik sastra Melayu, sebagai landasan yang tepat dalam meningkatkan mutu pendidikan karakter. Untuk itu, Rizha meminta pandangan dari Tengku Fuad agar nilai-nilai yang terkandung dalam Gurindam 12 dapat diterapkan secara konkret.
“Teknologi saat ini memang maju pesat dan sulit dibendung. Namun, di balik kemajuan tersebut, ada sisi negatif yang dapat memengaruhi akhlak anak-anak kita. Pendidikan karakter berbasis Gurindam 12 ini diharapkan bisa menjadi benteng yang melindungi mereka,” ujar Rizha.
Ia menambahkan, tujuan program ini bukan hanya meningkatkan kemampuan akademik, tetapi juga membekali generasi muda dengan nilai-nilai keagamaan yang kuat.
Merespons hal tersebut, Tengku Muhammad Fuad menyatakan apresiasinya terhadap gagasan Rizha untuk menjadikan Gurindam 12 sebagai pondasi pendidikan karakter.
Menurutnya, Gurindam 12 adalah pedoman moral yang sempurna karena secara sistematis mengajarkan manusia untuk mengenal Tuhan, diri sendiri, dunia, hingga kehidupan akhirat.
“Pesan-pesan Gurindam 12 ini filosofis sekali. Ini harus kita tanamkan pada anak-anak agar mereka tahu siapa Tuhan mereka, bagaimana menghormati orang tua, dan bersikap terhadap lingkungan,” tutur Tengku Fuad.
Ia juga mengenang metode pendidikan Melayu zaman dulu yang mengajarkan anak-anak melalui ungkapan penuh makna, seperti periuk belanga pasu kuali, buruk nama tipu curi; tikar bantal kelambu tilam, ingkar nakal ilmu kelam.
“Metode ini mengajarkan budi pekerti dan sastra dalam satu waktu. Harapannya, nilai-nilai ini bisa diterapkan lagi untuk generasi mendatang,” imbuhnya.
Dengan penuh harap, Tengku Fuad menyatakan dukungannya untuk Rizha.
“Saya sangat setuju, dan semoga program ini bisa menyentuh hati masyarakat. Alhamdulillah, Gurindam 12 adalah jiwa kita sebagai orang Melayu,” pungkasnya.
Silaturahmi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun karakter generasi muda Tanjungpinang yang kuat, berlandaskan nilai-nilai luhur budaya Melayu yang termaktub dalam Gurindam 12.