Satuan Tugas Khusus Pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron atau B.1.1.529.
Ketua Satgas Pemulangan PMI Kota Batam yang juga Dandim 0316/ Batam, Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan, mengungkapan bahwa saat ini sebanyak 7.000 orang PMI tengah tunggu antrean pulang ke tanah air.
“Nanti mereka dari dua pelabuhan di Malaysia, pelabuhan Stulang Laut dan pelabuhan Pasir Gudang Johor. Pulang melalui Batam pada 31 Desember 2021 mendatang,” kata Letkol Kav Sigit, pada awak media, Rabu (8/12).
Pemulangan mereka dilakukan secara bertahap karena kondisi ketersediaan tempat karantina di Batam. Hal ini juga untuk menghindari masuknya virus varian baru B.1.1.529 atau Omicron yang dikhawatirkan dibawa oleh PMI dari negri jiran tersebut.
“Jadi untuk antisipasi penyebaran kita akan perketat pemulangan dengan protokol kesehatan,” kata dia.
Dia menambahkan, kapasitas karantina di Batam saat ini yang bisa menampung 1.800 orang. Namun karena ada pemulangan PMI, pihaknya bersama Pemerintah Kota Batam akan kembali melakukan evaluasi.
“Jadi disepakati penambahan tempat karantina, dimana saat ini tempat karantina bisa menampung 1.800 orang,” kata Sigit.
Selain itu, dijelaskannya masa karantina PMI juga akan diperpanjang. Semula tiga hari, naik menjadi tujuh hari, dan sekarang menjadi sepuluh hari.
“Ini untuk mengantisipasi dan memastikan bahwa PMI tidak membawa virus varian baru,” jelasnya.
Ia juga menyebut memperketan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan PMI, baik setelah tiba di Batam, dan saat menjalani karantina.
Adapun tempat karantina PMI di Batam diketahui terletak di tiga rusun di Tanjunguncang yakni rusun Batamec, rusun Putra Jaya dan rusun BP Batam.