Satgas Misi Kemanusiaan Internasional kembali menjemput 8 jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) yang meninggal dunia saat insiden kapal terbalik di perairan Johor, Malaysia beberapa waktu lalu.
Tim gabungan ini berangkat pada Selasa (4/1) sekira pukul 13.00 WIB melalui pelabuhan Bintang 99 Batu Ampar, Batam menggunakan kapal Polairud Polda Kepri.
Setelah dua jam perjalanan di tengah cuaca hujan, kapal penjemput dan rombongan tiba di tujuan pelabuhan Johor Malaysia, dengan pengawalan ketat dari otoritas setempat.
Proses evakuasi peti jenazah pun dilakukan oleh pihak otoritas Malaysia ke Satgas Misi Kemanusiaan yang dipimpin Kadivhubinter Polri Irjen Johni Asadoma didampingi Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt dan jajaran.
Baca Juga
Sekitar 1 jam proses evakuasi, serah terima jenazah WNI ini selesai dilakukan. 8 orang jenazah tersebut dipastikan telah diindentifikasi oleh pihak otoritas Malaysia.
Dari data korban, masih terdapat 3 jenazah lagi yang masih belum teridentifikasi sehingga masih dalam pemeriksaan pihak otoritas Malaysia.
โJadi 8 jenazah ini telah identifikasi, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan repatriasi,โ kata Johni Asadoma.
Dia menjelaskan, sebelumnya 11 jenazah WNI telah selesai dipulangkan pada gelombang pertama, Kamis (23/12) lalu. Satgas gabungan misi kemanusiaan yang dibentuk oleh Kapolri ini juga memastikan jenazah telah dipulangkan ke daerah asalnya.
โJadi kurang lebih 22 orang yang meninggal dan 13 dinyatakan selamat,โ ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri Kombes, Pol Harry Goldenhardt, menyebutkan bahwa delapan jenazah tersebut berasal dari luar provinsi Kepulauan Riau.
โAda dari Jawa Timur dan Lombok serta NTT. Mereka akan dipulangkan oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ke daerah asal,โ kata Kombes Harry.
Adapun identitas 8 jenazah tersebut yakni:
- Ahmad Sutrisno Pratama (33), warga Kabupaten Lombok Timur, NTB
- Baharudin (41) warga Kabupaten Lombok Tengah, NTB
- Dedi Suryadi (35) warga Kabupaten Lombok Timur, NTB
- Rusdi (42) warga kabupaten Lombok Timur
- Sadi (48) warga kabupaten Lombok Tengah
- Sri Mindari (42) warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
- Supardi (52) warga Kabupaten Lombok Timur, NTB dan
- Unwanul Hubbi (36) warga Kabupaten Lombok Timur, NTB