Komisi II DPRD Karimun, Kepulauan Riau menggelar sidak kesiapan sarana dan prasarana Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), Senin (17/7) pagi.
Sidak tersebut diawali dengan pengecekan lokasi SPBE di kawasan Sememal, Meral Barat serta Pelabuhan Bongkar dan tangki penyimpanan di Parit Rempak.
Ketua Komisi II DPRD Karimun, Raja Rafiza, mengatakan hingga saat ini pengoperasian SPBE dalam proses persiapan. Hanya saja masih terkendala persoalan kelistrikan karena berada di kawasan industri.
โKendala soal listrik. Karena PT Soma Daya yang akan menyuplai kebutuhan di kawasan industri belum beroperasi, sehingga ini yang akan coba kita komunikasikan,โ ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, keberadaan SPBE ini sangat penting karena dapat membantu masyarakat dalam memperoleh gas elpiji, khususnya 3 kilogram dengan besaran harga lebih murah.
โIni bisa membantu masyarakat Karimun dengan harga pengisian gas 3 kilogram yang jauh lebih murah,โ terangnya.
Lebih lanjut, kata dia, secara ekonomis pengisian gas melalui SPBE ini akan jauh lebih murah karena tanpa beban biasa operasional yang tinggi seperti sebelumnya saat pengambilan ke wilayah Tanjung Uban.
โTentu harga akan lebih murah dibanding kita mengambil di Tanjung Uban. Jika sekarang harga eceran tertinggi Rp 25 ribu, tapi dengan ini bisa jauh lebih murah,โ lanjutnya.
Raja menambahkan, untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan perusahaan penyuplai listrik wilayah industri yakni PT Soma Daya Utama untuk dapat membantu permasalahan kelistrikan.
โIni yang segara kita kebut, tergantung soal listrik. Dari kesiapan sebenarnya sudah siap. Pelabuhan memang belum, tapi secara teknis bisa diatasi. Progres sudah 80 persen,โ tutupnya.
Diketahui, SPBE pertama di Karimun tersebut dikelola oleh perusahaan swasta yakni PT Palu Gada Karimun Sejahtera yang telah dirampungkan pembangunannya pada tahun 2022 lalu.