Warga Kelurahan Seilekop, Bintan, dihebohkan dengan penemuan bayi dalam kardus bekas di Samping Panti Sauhan Bina Insani Kampung Sidomulyo, Sabtu (18/6) sore.
Bayi yang diduga sengaja ditinggalkan tersebut diperkirakan baru lahir. Sebab, kulit sang bayi masih berwarna merah.
Lurah Seilekop, Riswan Efendi Nasution, membenarkan adanya penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki dalam kardus. Informasi yang didapatinya kejadian penemuan itu sekitar pukul 15.30 WIB.
โTadi kata orang panti, jumpa bayi dalam kotak itu pada mau Solat Ashar,โ ujar Riswan.
Baca Juga
Dalam kardus tersebut, juga turut ditinggalkan sebotol susu.
โSudah dilaporkan ke pihak polisi. Rencananya bayi itu akan dibawa ke puskesmas seilekop dulu mau dicek dulu kesehatannya,โ katanya.
Bidan Puskesmas Seilekop, Anita, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap bayi laki-laki tersebut. Baik kondisi kesehatan, berat badan dan panjangnya.
โBayi itu memiliki bobot 24,7 Kg dan panjangnya 46 Cm. Kondisinya sehat,โ ujar Anita didampingi Bidan Devi.
Menurut Anita, tidak ditemukan adanya luka atau tanda-tanda kekerasan. Namun ada yang aneh dengan bentuk tali pusar bayi tersebut.
Ia menjelaskan, sesuai standar medis, sisa pusar yang telah dipotong sepanjang 2-3 cm. Namun pusar yang dimiliki bayi ini panjangnya tidak sampai 1 cm.ย
Kemudian pusarnya masih ada bercak darah dan rambutnya juga masih basah dengan air ketuban.
โMelihat dari bentuk pusarnya kita bisa asumsikan bahwa bayi ini bukan dilahirkan di tempat fasilitas kesehatan melainkan prosesnya kelahirannya ditangani sendiri. Lalu usia kelahirannya baru hari ini sekitar 6-7 jam lalu,โ jelasnya.
Kini bayi tersebut ditangani pihak medis. Sebab harus dijaga dan ditangani ekstra apalagi proses persalinannya tidak sesuai dengan standar medis.
Kemudian tali pusar yang pendek juga bisa berdampak pada kondisi kesehatannya sewaktu-waktu. Bayi rentan infeksi dan demam. Maka dengan berada di puskesmas, bayi akan selalu mendapat penanganan.
โPaling tidak kita tunggu sampai tali pusarnya mengering. Itu bisa menelan waktu 4-7 hari bahkan lebih. Jadi selama proses itu, dikawatirkan kesehatan bayi bisa berubah sehingga harus di rawat di puskesmas,โ katanya.