Menu

Mode Gelap
sosmed-whatsapp-green
Dapatkan informasi GRATIS dari kepripedia di WhatsApp Channel
Follow

Ekonomi Bisnis · 21 Jun 2023 20:39 WIB

Wujudkan Keanggotaan dalam Financial Action Task Force, BI Perkuat Ekosistem Sistem Pembayaran


					Wujudkan Keanggotaan dalam Financial Action Task Force, BI Perkuat Ekosistem Sistem Pembayaran Perbesar

Bank Indonesia terus berupaya mewujudkan keanggotaan Indonesia dalam Financial Action Task Force (FATF).

Hal itu diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau, Suryono dalam keterangannya, Rabu (21/6).

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan dengan menjadi anggota FATF, integritas sistem keuangan Indonesia akan lebih kredibel sehingga berdampak positif terhadap investasi yang akan masuk ke Indonesia dan posisi Indonesia di antara negara-negara maju.

“Oleh karena itu, Indonesia perlu membuktikan kecukupan regulasi dan efektivitas implementasi Anti-Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT),” ujarnya.

Sebagai bentuk kontribusi dalam mencapai Indonesia menjadi full member FATF, Bank Indonesia Kepulauan Riau (Kepri) secara konsisten berupaya menciptakan ekosistem sistem pembayaran yang aman dari Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) maupun Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT).

Terpilihnya salah satu penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Kota Batam menjadi tujuan Onsite Visit FATF mencerminkan bahwa pengawasan Bank Indonesia Kepri mampu menciptakan aktivitas KUPVA BB yang memenuhi standar operasional internasional.

Selain itu, untuk memastikan pemahaman dan kapabilitas penyelenggara KUPVA BB dan Layanan Remitansi (LR) tetap sesuai dengan kualifikasi, Bank Indonesia Kepri senantiasa menyelenggarakan berbagai kegiatan upgrading, seperti: Pertemuan Tahunan KUPVA BB dan LR serta Capacity Building.

Kondisi geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga menjadikan Kepri memiliki jumlah KUPVA BB dan LR terbesar ke-2 di Indonesia, yaitu sejumlah 114 KUPVA BB dan 59 LR. Keberadaan KUPVA BB dan LR yang besar ini diharapkan dapat mendorong perekonomian Provinsi Kepri.

Sebagai informasi, total transaksi jual beli valas oleh KUPVA BB dan total transaksi transfer dana oleh LR di Kepri pada tahun 2022 masing-masing mencapai Rp133,02 triliun dan Rp91,2 triliun.
Namun demikian, hal tersebut juga diiringi dengan potensi risiko yang tinggi terhadap Sistem Pembayaran.

ADVERTISEMENT

“Hasil kajian Bank Indonesia pada Sectoral Risk Assessment tahun 2021 menunjukkan bahwa tingkat risiko TPPU pada KUPVA BB dan TPPT pada LR di Provinsi Kepri adalah “Tinggi,” sampainya.

Mempertimbangkan kondisi geografis Prov. Kepri yang berbentuk kepulauan dan berbatasan langsung dengan negara tetangga serta persiapan menghadapi tantangan ke depan seperti pesta demokrasi mendatang maka diperlukan penguatan penerapan APU PPT oleh seluruh Penyelenggara KUPVA BB dan LR.

Berbagai langkah penguatan terus dilakukan Bank Indonesia selaku Lembaga Perizinan dan Pengawasan KUPVA BB dan LR yang salah satunya adalah pada tahun 2023 Bank Indonesia Kepri menyelenggarakan Capacity Building Penyelenggara KUPVA BB dan LR tahun 2023 dengan tema “SECURED (Safeguarding Democracy from Money Laundering and Terrorist Financing Hazard)”

ADVERTISEMENT

Tema tersebut dipilih dengan harapan agar kegiatan dimaksud dapat memperkuat keamanan sistem pembayaran di Kepri dan komitmen bersama berbagai pihak sehingga terhindar dari TPPU dan TPPT, khususnya pada momen pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang.

Pada kegiatan tersebut, Bank Indonesia dan PPATK membekali seluruh penyelenggara KUPVA BB dan LR dengan pemahaman terkait tipologi TPPU dan TPPT serta strategi penanggulangannya.

Hal ini diharapkan dapat menghindarkan penyelenggara KUPVA BB dan LR dari kedua tindak pidana dimaksud serta meningkatkan koordinasi penyelenggara dengan pihak yang berwenang terkait transaksi mencurigakan.

ADVERTISEMENT

Upaya pencegahan TPPU dan TPPT juga dilakukan PPATK dengan meningkatkan kualitas pelaporan penyelenggara melalui coaching pelaporan GoAML dan SIPENDAR (Sistem Informasi Terduga Pendanaan Terorisme) yang merupakan platform untuk melaporkan transaksi mencurigakan.

Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk hanya bertransaksi pada KUPVA BB dan LR berizin dan melaporkan apabila menemukan indikasi penyelenggaraan KUPVA BB dan LR yang mencurigakan atau ilegal.

Selama tahun 2022 sampai dengan Mei 2023, Bank Indonesia Kepri telah menertibkan 2 (dua) KUPVA BB dan 4 (empat) LR ilegal.

Bank Indonesia berkomitmen untuk menindaktegas apabila terdapat transaksi KUPVA BB dan LR tidak berizin serta pelanggaran di bidang sistem pembayaran lainnya demi menciptakan ekosistem sistem pembayaran di Provinsi Kepri yang lancar, aman, efisien, dan handal.

Gabung dan ikuti kami di :

Penulis: | Editor: Redaksi



sosmed-whatsapp-green
Dapatkan informasi GRATIS dari kepripedia di WhatsApp Channel
Follow
whatsapp facebook copas link

Baca Lainnya

Pelaku UMKM di Karimun Keluhkan Tingginya Tarif Pengiriman via Transportasi Laut

10 Oktober 2024 - 13:25 WIB

IMG 20241010 WA0057 11zon

Paslon BARA Fasilitasi UMKM Karimun Urus NIB untuk Dapatkan Sertifikat Halal

8 Oktober 2024 - 14:08 WIB

IMG 20241008 140513 11zon

Rencana Investasi Pariwisata di Pulau Abang Besar, Pengelola Siap Berdayakan Masyarakat Setempat

27 Agustus 2024 - 17:01 WIB

Rapat presentasi rencana investasi Pulau Abang Besar Batam

Disperindag Gelar ‘Pasar Murah Merdeka’ di Costal Area Karimun, Ada 1,5 Ton Ikan Segar

22 Agustus 2024 - 11:54 WIB

IMG 20240822 081928 11zon

Infografis: Tingkat Pengangguran Terbuka Kepri Peringkat 2 Tertinggi se-Indonesia

15 Agustus 2024 - 16:41 WIB

Ilustrasi Pengangguran di Kepri

Investasi Kepri Capai Rp 16 Triliun, Target Rp 19 Triliun Diyakini Terlampaui

9 Agustus 2024 - 16:11 WIB

IMG 20240809 WA0052 11zon
Trending di Ekonomi Bisnis