Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bakal menghentikan siaran telivisi (TV) analog di Batam, Tanjungpinang, Karimun, dan Bintan terhitung 30 April 2022 ini.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo) Provinsi Kepri, Hasan, mengimbau masyarakat untuk segera beralih ke TV Digital.
Menurut Hasan, hasil siaran di TV Digital juga lebih jernih, tajam serta canggih. Selain itu, TV digital juga tergolong hemat, karena juga gratis.
โSaya mengajak masyarakat Kepri untuk beralih dari TV Analog ke TV Digital sesuai instruksi pemerintah pusat melalui Kementerian Kominfo RI,โ ujarnya saat dialog sosialisasi peralihan TV Analog ke TV Digital yang ditayangkan secara langsung pada siaran Digital Indonesia di Gedung LAM Batam, Jumat (8/4).
Baca Juga
Ia menjelaskan, jika batas akhir 30 April nanti sudah dihentikan, maka pengguna TV Analog tidak lagi dapat menonton siaran yang selama ini ditonton. Karenanya perlu beralih ke TV Digital.
Hasan menyebutkan jika pihaknya telah menggencarkan sosialisasi terkait TV Digital ini. Termasuk berkoordinasi dengan Diskominfo di seluruh kabupaten/kota di Kepri.
โKalau nanti sudah dihentikan pemerintah pusat, jangan pula ribut. Sebelum itu maka segeralah beralih, terutama untuk masyarakat Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Karimun,โ sambung Hasan.
Khusus masyarakat kategori kurang mampu, lanjutnya, pemerintah telah membuat program dengan memberikan Set Top Box (STB) secara gratis. STB sendiri merupakan alat untuk menyiarkan TV Digital.
โUntuk kriteria masyarakat yang akan menerima STB secara gratis ini sudah ditentukan pemerintah pusat denganย mengacu kepada ketentuan Kementerian Sosial,โ bebernya.
Di tempat yang sama, Staf Khusus Menkominfo RI, Rosarita Niken Widiastuti, mengungkapkan alasan pemerintah pusat melakukan peralihan ini ialah untuk membebaskan ruang frekuensi yang banyak terpakai oleh siaran TV Analog.
Frekuensi TV Analog ini sangat boros sehingga menyisakan sedikit frekuensi untuk pengembangan teknologi internet generasi kelima (5G).
Dijelaskannya, peningkatan teknologi digital ini khususnya di Indonesia sudah sangat mendesak supaya tidak ketinggalan dengan negara-negara lain.
โKita tidak bisa dengan cepat melakukan peningkatan teknologi digital karena frekuensi sudah habis terpakai oleh TV Analog. TV Analogย memakan pita frekuensi 700 MHz sebanyak 328 MHz. Apabila beralih ke TV Digitalย maka frekuensi yang dibutuhkan hanya 176 MHz. Sehingga sisanya bisa digunakan untuk teknologi digital lainnya,โ paparnya.
Ia pun mengungkapkan, setidaknya ada empat keuntungan beralih ke TV Digital, yakni tidak ada pungutan biaya (gratis), visual yang jernih, ada fitur tambahan, juga tidak memerlukan parabola atau frekuensi radio sebagai pemancar.
โCukup dengan menggunakan antena UHF ditambah STB maka TV Digital ini sudah bisa dinikmati,โ ujarnya.
Selain itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepri, Henky Mohari, menambahkan bahwa kesiapan penyiaran lokal di Kepri sudah dimulai sejak tahun 2019 lalu.
Menurutnya waktu itu sejumlah wilayah di Kepri sudah mulai menangkap siaran analog dan digital secara sekaligus.
โSosialisasinya bahkan sudah kami lakukan sejak 2018 hingga sekarang. Sehingga kalau TV lokal di Kepri sangat siap dengan migrasi dari TV Analog ke TV Digital ini,โ sebutnya.
Menurutnya, ada 10 TV lokal yang ada di Kepri. Sebagian besarnya sudah beralih ke TV Digital dan bahkan dengan siaran segmented.
โSiarannya juga sudah ada seperti siaran khusus anak, siaran khusus olahraga dan lainnya,โ jelas Henky.