Di sela-sela proses evakuasi dan pencarian korban longsor Serasan, Natuna, Komandan Korem (Danrem) 033/WP Brigjen TNI Yudi Yulistyanto M.A.,M.Sc menyempatkan diri untuk menghibur anak-anak di tempat pengungsian.
Minggu (12/3), Brigjen TNI Yudi ikut bermain sepak bola bersama anak anak di halaman parkir PLBN Serasan Desa Tanjung Setelung.
Tak sendiri, Kasi Ops Rem 033/WP, Kolonel Inf Mahmud, bersama Kasi Ter Rem 033/WP, Letkol Czi Adang Purnama dan Dandim 0318/Natuna Letkol Inf. Morison Chandra Karundeng.S.Sos ikut bermain bersama Danrem dan anak-anak.
Danrem mengajak anak-anak bermain bola dengan harapan trauma akan kejadian banjir dan tanah longsor tersebut perlahan dapat menghilangkan kesedihan mereka.
“Ajaklah mereka mengikuti permainan yang membuat rileks, misalnya bermain bola, lompat tali serta permainan lainnya. Anda juga bisa mengajak para korban untuk jalan-jalan sehingga rasa depresi dan trauma mereka dapat perlahan kembali normal,” ujarnya.
Danrem 033/WP berharap dengan cara tersebut dapat menghibur anak-anak sebagai penerus bangsa ke depannya agar dapat menjadi lebih semangat menjalani kegiatan nantinya seperti belajar dan di sekolah nanti.
Disela sela permainan bola kaki Danrem 033/WP juga mengajak anak-anak tersebut untuk melakukan foto bersama, agar menjadi kenangan, semangat, serta motivasi terhadap anak korban bencana tanah longsor di Serasan
Sementara itu, menurut Laporan Pengurus AMSI Kepri Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Advokasi, Riky Rinovsky, ada beberbagai cara dilakukan untuk menghibur para korban bencana di tempat pengungsian.
Di antaranya, mereka bisa bercerita pada anda maupun pada buku harian untuk menuliskan segala emosi negatif dan luapan amarah yang mengganjal dipikiran mereka.
Sebagaimana diketahui, hingga 11 Maret 2023, pukul 22.00 WIB, total korban meninggal yang ditemukan berjumlah 44 orang. 43 di antaranya telah teridentifikasi dan 1 jenazah belum teridentifikasi.
Adapun korban yang masih dinyatakan hilang berjumlah 10 orang, puluhan lainnya luka-luka, serta menimbulkan kerugian bagi lebih dari 1.000 penduduk di sekitarnya. Tidak hanya kerugian materil, bencana alam sering kali menimbulkan pula kerugian non-materil bagi para penyintas.