Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau hingga kini belum bisa mencarikan dana pinjaman sebesar Rp 180 miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Padahal, alokasi anggaran tersebut masuk dalam APBD Kepri 2022 dan dipergunakan untuk belanja sejumlah pembanguan strategis.
Diantaranya, proyek pembangunan fly over atau jalanan layang di Tanjungpinang (sedang pengerjaan, red), integrasi pelantar 1 dan 2 Tanjungpinang, dan pembangunan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di Karimun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Adi Prihantara, mengaku pihaknya sudah mengusulkan pinjaman modal tersebut ke PT SMI. Saat ini, usulan tersebut pun sedang diproses.
“(Pinjaman) PT SMI sudah dalam proses, tinggal menunggu waktu saja,” ujarnya, Selasa (5/7).
Ia menjalaskan, nantinya proses pencarian dana pinjaman itu tidak sekaligus sebesar Rp 180 miliar. Melainkan, secara bertahap sesuai dengan progres pembanguan yang dialokasikan melalui dana tersebut.
“Jadi, proses pencairannya tidak seabrek (sekaligus). Tapi disesuaikan dengan progres pengajuan pembangunan yang menggunakan dana itu,” jelas Sekda.
Dari ketiga proyek yang dialokasikan menggunakan dana pinjaman PT SMI, baru pembangunan jalan layang simpang ramayana Tanjungpinang yang dilaksanakan. Sementara, dua proyek lainnya belum dimulai sama sekali. Adapun alokasi anggaran ketiga proyek tersebut yakni, pembangunan fly over sebesar Rp 60 miliar, integrasi Pelantar 1 dan 2 Tanjungpinang sekitar Rp 40 miliar, dan pembangunan gedung BLK Karimun sekitar Rp 47 miliar.