Puluhan pengungsi asal Afghanistan melakukan aksi demo untuk kesekian kalinya, dengan memenuhi sebagian ruas di Jalan Pamedan, kilometer 5, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, dengan dikawal pihak kepolisian, pada Kamis (14/7).
Dalam aksi tersebut terlihat beberapa spanduk yang dibawa oleh pendemo, yang sebagian besar merupakan laki-laki, dengan badan khas timur tengah.
Dalam spanduk tersebut mereka menuntut agar pihak UNHCR (United NationHigh Commisssioner for Refugees) dapat memulangkan mereka kembali ke negara asal. Salah satu orator dalam aksi demo tersebut juga meminta Presiden Jokowi untuk memberikan kejelasan nasib mereka karena sudah 10 tahun berada di Indonesia tanpa kejelasan.
Para pengungsi melakukan aksi demo dengan berjalan kaki dari Community House Bhadra Resort Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau hingga ke Kota Tanjungpinang
“Kami hanya ingin kepastian dari UNHCR dan pemerintah, tentang nasib kami karena kami membutuhkan kepastian,” ujar salah satu orator pada demo tersebut.
Dengan menggunakan seragam kaos lengan panjang dan pendek, kombinasi warna biru muda, biru tua, para pendemo tersebut berteriak menyuarakan aspirasinya dengan kompak di sepanjang jalan pamedan Kota Tanjungpinang.
Aksi tersebut tentu saja sempat mengganggu pengguna jalan, dan membuat macet di jalan simpang lampu merah pamedan.