Calon Bupati Karimun Nomor Urut 3, H Bakti Lubis, menggelar rangkaian dan agenda kampanye dialogis di sejumlah tempat di Pulau Kundur, Jumat, 22 November 2024.
Lokasi pertama yang dikunjungi yakni Dusun III Layang, Desa Sawang Laut, Kecamatan Kundur Barat sekira pukul 14.00 WIB. Ratusan warga memadati lokasi acara yang mengambil tempat di sebuah lapangan futsal.
Warga yang hadir berasal dari tiga kecamatan di Pulau Kundur yakni Kundur Barat, Kundur Utara dan Ungar. Mereka tampak antusias, sebab pasangan calon Bakti Lubis dan Raja Bakhtiar bisa hadir dan langsung menyapa masyarakat.
“Kebetulan bang Raja Bakhtiar sudah di Kundur beberapa hari belakangan ini. Rencananya hari ni beliau mau balek tapi saya minta diundur, jadi akhirnya bisa sama-sama bersilaturahmi dengan warga di Layang ini tapi habis ini kita pisah lagi, bang Raja ke Tanjung Batu, saya ada pertemuan dengan puluhan tokoh warga kita dari etnis Tionghoa di Kundur Barat ini nanti malam,” ujar Cabup Bakti.
Baca Juga
Bakti-Raja terlihat membakar semangat warga untuk bersama-sama datang ke TPS untuk mencoblos paslon nomor urut 3, H Bakti Lubis dan H Raja Bakhtiar.
Meski penuh sesak, warga memilih tidak beranjak demi mendengarkan pemaparan visi dan misi serta program kerja unggulan Paslon 03 hingga selesai.
Salah satu yang disinggung Paslon 03, perihal kondisi Pulau Kundur yang dinilai kurang berkembang. Padahal, pulau ini sudah di-plot menjadi kawasan sentra pertanian di Kabupaten Karimun.
“Saya tidak menyebut orang tapi pemerintah daerah saja. Sudah 25 tahun Kabupaten Karimun berdiri tapi Pulau Kundur belum berkembang juga padahal ayahanda kita almarhum ayah Muhammad Sani sudah mem-plot pulau terbesar di Kabupaten Karimun ini jadi kawasan sentra pertanian,” katanya.
Setelah mengeratkan kekompakan dan kesolidan ratusan warga di Kundur Barat, Cabup 03 H Bakti Lubis bergeser ke lokasi kedua di sebuah restoran di tepi pantai di Kundur Barat.
Di restoran tersebut dengan agenda ramah-tamah sekaligus makan malam bersama puluhan tokoh warga Tionghoa Kundur Barat dengan koordinator Satriadi, SE.
Cabup 03 itu tidak sendirian, ia didampingi tiga orang anggota DPRD Karimun yakni Joko Warsilo dari Fraksi Hanura, Timbul dari Fraksi PDIP dan Arsiantee dari Fraksi NasDem.
Pada acara ramah tamah dan makan malam bersama dengan puluhan tokoh warga Tionghoa Kundur Barat tersebut, Cabup 03 H Bakti Lubis membuka sesi dialog.
Warga Tionghoa Kundur Barat banyak berharap agar Bakti Lubis jika terpilih nanti sebagai Bupati Karimun periode 2025-2030 bisa merangkul semua golongan masyarakat termasuk etnis Tionghoa.
“Apalagi kami di pulau ini kadang kurang mendapat perhatian dari pemerintah,” ujar seorang tokoh muda Tionghoa Kundur Barat kepada H Bakti Lubis.
Ia juga mengharapkan agar pemerintah daerah di bawah kepimpinan H Bakti Lubis nanti dapat memberikan kemudahan-kemudahan dalam urusan izin mendirikan rumah ibadah semua agama.
Mendengar pertanyaan itu, Cabup 03 H Bakti Lubis memastikan tidak ada lagi persoalan-persoalan yang disampaikan oleh tokoh pemuda Tionghoa Kundur Barat tersebut.
Ia berjanji tidak akan membeda-bedakan warga berdasarkan suku, budaya, ras dan agamanya.
“Selama ia warga negara Indonesia, berhak mendapatkan pelayanan publik yang sama. Tidak peduli dia sukunya apa, agamanya apa, rasnya apa, kita tidak akan Beda-bedakan, semua akan mendapatkan pelayanan publik yang sama. Jadi, saya bisa pastikan, jika kami paslon 03 diberi amanah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karimun periode 2025-2030, maka persoalan-persoalan yang barusan disampaikan, tidak boleh ada lagi di masa mendatang,” terang H Bakti Lubis disambut tepuk tangan meriah warga Tionghoa, Jumat malam.
Tidak hanya mempermudah pemberian izin mendirikan rumah ibadah, Cabup 03 H Bakti Lubis juga akan memberikan kemudahan fasilitas lainnya bagi rumah ibadah seperti listrik gratis.
“Saya saat menjadi anggota DPRD Provinsi Kepri dulu, adalah orang pertama yang menggagas pemberian pemasangan listrik gratis bagi warga tidak mampu. Meski listrik sekarang berada di bawah kewenangan provinsi tapi Bupati bisa saja meminta pengajuan kepada PLN,” ungkap Bakti.
Berikutnya, warga Tionghoa Kundur Barat juga mengeluhkan kondisi persampahan di daerah mereka yang sering telat diangkut petugas kebersihan.
“Kadang 2 kali seminggu baru diangkut,” keluhnya.
Mendengar keluhan tentang persampahan itu, Cabup 03 H Bakti Lubis melempar senyum.
Hal itu dikarenakan isu sampah rupanya sudah sampai di Kundur Barat.
“Saya kira hanya di Pulau Karimun saja rupanya di sini terjadi juga,” ujarnya seraya tertawa kecil.
Ia kemudian membuka cerita, bahwa kondisi keuangan pemerintah daerah sedang tidak baik-baik saja.
Akibatnya sejumlah pekerjaan di pemerintah daerah jadi terhambat.
Salah satunya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karimun yang membidangi salah satunya perihal sampah.
“Perlu bapak dan ibu-ibu yang kami muliakan ketahui, DLH itu utang minyaknya sudah mencapai Rp 5 miliar. Jadi tak ada lagi yang mau ngutangi, akhirnya truk-truk pengangkut sampah itu tak bisa jalan,” kata Bakti.
Meski begitu, pihaknya beberapa kali mencoba membantu pemerintah dengan menyewa alat berat berupa loader, truk dan pekerja upahan untuk mengatasi penumpukan sampah di sejumlah tempat di Pulau Karimun.
“Coba bayangkan, sampahnya sudah dua bulan tak diangkut, baunya ke mana-mana. Kami bantu pakai uang pribadi tapi tetap saja ada yang nyinyir, bahasa anak sekarang julid tapi tak apa, biar saja, kadang baik itu menurut orang lain tidak baik,” ungkap H Bakti Lubis seraya tersenyum.
Perihal persampahan itu, Cabup 03 itu mengatakan sudah memiliki rencana jika diamanahkan menjadi Bupati Karimun periode 2025-2030.
Solusinya yakni dengan mendirikan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Persampahan.
“BLUD ini nantinya akan secara mandiri mengelola persampahan di Kabupaten Karimun mulai dari regulasi sampai retribusi sehingga sampah ini tetap bisa berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah atau PAD kita. Di satu sisi kampung kita bersih, di sisi yang lain, pendapatan daerah ikut bertambah,” tutupnya.