Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam Rudi Sakyakirti mendorong perusahaan untuk dapat membuat pelatihan kerja juru las atau welder.
“Ini sesuai kebutuhan perusahaan untuk tenaga welder agar lebih profesional,” kapal,” ujar Rudi, Selasa (11/4).
Selama ini pihak Disnaker hampir setiap tahun melaksanakan pelatihan kerja. Namun, kebutuhan hanya untuk perusahaan yang ada di Batam saja.
“Ditambah lagi anggaran yang begitu besar sehingga agak sulit memenuhi kebutuhan pelatihan welder,” kata dia.
Ia menambahkan, salah satu perusahaan dari galangan kapal yakni KTU Shipyard berkolaborasi dengan LPK Geweld telah menggelar pelatihan untuk tenaga welder.
“Yang mengadakan dari perusahaan untuk karyawan. Gandeng LPK, kita mendukung agar perusahaan lain dapat menggunakan anggaran CRS untuk pelatihan tersebut,” ujarnya.
“Untuk tenaga welder pelatihan baru ini yang pertama dihelat perusahaan. Kita harap akan berkesinambungan,” imbuh dia.
Sementara itu, LPK Geweld, Denny menyebut bahwa pihaknya menyediakan infrastruktur dalam pelatihan tersebut. Selama 14 hari, seluruh peserta akan diasah profesionalitas kerjanya di bidang tersebut.
“Pelatihan 14 hari, peserta dari kalangan KTU Shipyard. Biaya ditanggung perusahaan,” ujarnya.
Setelah mengikuti pelatihan juru las tersebut peserta tersebut diberikan sertifikasi oleh pihak LPK dan Disnaker dinyatakan telah berkompeten bidang pengelasan.
Sebelumnya, Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri mengeluhkan kurangnya tenaga tukang las atau welder yang sesuai untuk dipekerjakan di Kota Batam.
Hal ini dikarenakan tukang las yang selama ini digunakan telah berhenti bekerja atau pindah daerah dan bahkan bekerja ke negara lain saat COVID-19 mengganas tahun 2021 dan 2022 lalu.