Menu

Mode Gelap

Nasional · 19 Okt 2022 08:41 WIB

Ditemukan Subvarian Omicron XBB, Kasus COVID-19 di Singapura Meningkat


					Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay Perbesar

Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay

Subvarian baru COVID-19 Omicron bernama XBB ditemukan di sejumlah negara. Salah satunya yakni di negara tetangga, Singapura.

Dikutip dari Channel News Asia, Sub-varian Omicron baru, strain BA.2.10 ini juga telah terdeteksi di negara-negara seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan AS sejak Agustus 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

Jenis subvarian ini disebut paling kuat dan lolos dari vaksin.

Singapura sendiri melaporkan rata-rata 7.716 kasus lokal per hari dalam seminggu terakhir, dibandingkan dengan rata-rata harian 2.000 pada bulan lalu.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Singapura (MOH). Kasus baru tertinggi mencapai 11.732 kasus, tertinggi baru baru-baru ini dan lebih dari dua kali lipat jumlah hari sebelumnya.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung memperkirakan kasus ini dapat terus meningkat menjadi rata-rata 15 ribu kasus per hari, dan bahkan dapat mencapai 20 ribu atau 25 ribu pada beberapa hari.

ADVERTISEMENT

Bahkan ia memprediksi COVID-19 akan mencapai puncaknya pada pertengahan November nanti.

“Kasus ini kemungkinan akan menjadi gelombang pendek dan tajam,” kata Menkes Ong seperti dikutip dari CGTN.

“Ada juga peningkatan kasus yang dirawat di rumah sakit, tetapi jumlah kasus yang parah tetap relatif rendah,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menkes Ong mengungkapkan, XBB menunjukkan karakteristik yang mendominasi semua sub-varian lainnya.

“Ini telah terdeteksi di banyak bagian dunia tetapi di Singapura meningkat sangat cepat,” kata Ong.

Dari sejumlah sumber yang diperoleh, tidak ada bukti XBB menyebabkan penyakit yang lebih parah. Sejauh ini, sebagian besar pasien di Singapura terus melaporkan gejala ringan, seperti sakit tenggorokan atau demam ringan, terutama jika mereka telah divaksinasi.

ADVERTISEMENT

Vaksinasi booster diklaim masih tetap efektif. Akan tetapi mereka yang belum vaksin lengkap dan booster tetap berisiko.

Gabung dan ikuti kami di :

Berita ini dikutip dari CGTN

Penulis: | Editor: Redaksi



whatsapp facebook copas link

ADVERTISEMENT
advertisement BP 2
ADVERTISEMENT
advertisement
Baca Lainnya

Indonesia Jalin Kerja Sama Penerapan Eco Industrial Park dengan Vietnam

24 Oktober 2023 - 09:04 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Dinas LHK Sumut Gandeng DPW MASPERA Sumbagut Jelang Hantaru 2023

25 September 2023 - 10:45 WIB

IMG 20230925 104200 11zon

Libur Idul Adha 2023 Ditetapkan 3 Hari: 28 – 30 Juni

21 Juni 2023 - 10:25 WIB

Ilustrasi kalender Juni 2023

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1444 H Jatuh Pada 29 Juni 2023

19 Juni 2023 - 09:15 WIB

Sidang Isbat awal Zulhijah penetapan Idul Adha 1444 H

Audiensi AMSI ke KPU: Rencanakan Kerja Sama Cek Fakta Pemilu 2024

16 Juni 2023 - 10:05 WIB

KPU terima audiensi AMSI

16 Ribu ASN hingga TNI/Polri Bakal Dipindah ke IKN

12 Juni 2023 - 13:50 WIB

Rancangan IKN
Trending di Nasional