Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri, Andi Agung, mengatakan sejauh ini ketersediaan guru berstatus di ASN di Kepri masih sangat terbatas. Terutama untuk mengisi kebutuhan tenaga pendidik di SMA/SMK/sederajat yang tersebar di wilayah Kepri.
Oleh karena itu menurutnya, Pemprov Kepri terus berusaha memenuhi kebutuhan tenaga pendidik, dengan cara mengajukan formasi pengadaan tenaga pendidik melalui jalur Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Kita telah mengajukan sebanyak 1.797 orang. Namun yang disetujui oleh pusat sebanyak 867 orang. Melihat jumlah yang disetujui masih sangat sedikit, maka kita putuskan memperpanjang kontrak kerja para honorer PTK,” katanya dalam penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (SPK) Pegawai Tenaga Kependidikan (PTK) Non ASN di Hotel Golden View Bengkong Batam, Selasa (22/2).
Agung berharap melalui perpanjangan kontrak PTK Non ASN ini bisa memenuhi kebutuhan tenaga pendidik, terutama wilayah hiterland. Dengan demikian, kebutuhan tenaga pendidik bisa mencukupi seluruh wilayah di Kepri.
Sejauh ini, total PTK Non ASN di Kepri sebanyak 2.952 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 838 orang berada di Kota Batam.
“Mereka selanjutnya tersebar dijenjang pendidikan tingakat sekolah menengah atas, baik SMAN, SMKN dan juga SLB,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Kepri , Ansar Ahmad, mengatakan seorang guru memiliki peran ganda yang tidak hanya bertanggungjawab pada perkembangan intelegensi semata, namun juga harus bertanggungjawab pada perkembangan moral peserta didik itu sendiri.
“Tingginya tuntutan atas profesi guru ini, harus dibarengi dengan apresiasi pada kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
Menurutnya, Pemprov Kepri telah mengalokasikan 20 persen APBD untuk sektor pendidikan. Dimana, alokasi sebesar itu atau sepertiga dari total APBD Kepri, memang diperuntukan bagi peningkatan sektor pendidikan.
“Berbicara sektor pendidikan, secara keseluruhan di dalamnya tentu termasuk upaya meningkatkan kesejahteraan tenaga pengajar itu sendiri. Dimana Provinsi Kepri, kedepan akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru, utamanya para PTK,” ungkap Ansar.
Selain itu, tambah Ansar, tahun ini Pemprov Kepri juga menyediakan bantuan beasiswa sebesar Rp 19,5 miliar yang diperuntukan bagi semua siswa kurang mampu, yang ada di wilayah Provinsi Kepri.
“Karenanya saya minta betul, agar bea siswa ini benar benar sampai ke anak- anak yang berhak menerima dan mereka benar benar tidak mampu, ” imbuhnya.