Harga Kedelai di Karimun Turun, Usaha Tahu Tempe Perlahan Bangkit

Harga kacang kedelai di wilayah Kabupaten Karimun, kini mulai turun. Hal ini membuat usaha Tempe dan Tahu perlahan mulai kembali bangkit usai lonjakan harga kedelai beberapa waktu lalu.

Menurut seorang perajin tahu dan tempe di kampung Wonosari, Kecamatan Meral, Karimun, Fauzi, penurunan harga ini terjadi bertahap dalam dua minggu terakhir.

ADVERTISEMENT

Ia mengungkapkan, saat ini kacang kedelai dibanderol seharga Rp 680 ribu per karung ukuran 50 kilogram. Turun sekitar Rp 60 ribu jika dibandingkan harga sebulan lalu yang mencapai Rp 740 ribu dengan ukuran yang sama.

โ€œDi Karimun harga kedelai mulai menurun. Terparah naik itu sebulan lalu, kami beli Rp 740 ribu,โ€ kata dia.

Fauzi mengaku tidak mengetahui pasti penyebab fluktuasi harga bahan baku kedelai di pasaran.

Karena harga tak menentu itu, ia tak berani menyetok banyak bahan baku kedelai untuk usahanya tersebut.

โ€œPaling cukup untuk sekali produksi saja, begitu habis kita ambil lagi. Waktu turun kemarin memang bertahap, ada dua kali penurunan harga. Sampai lah harga saat ini,โ€ jelasnya.

Fauzi menambahkan, ia dapat menghabiskan bahan baku kedelai hingga 250 kilogram dalam sehari produksinya.

โ€œProduksi tempe sehari kita bisa 30 kg, sedangkan tahu sebanyak 110 hingga 150 kg dengan ukuran yang sama. Tidak kita kurangi,โ€ imbubnya.

ADVERTISEMENT

Fauzi mengungkapkan, usaha yang digelutinya sejak tahun 2008 itu sempat terpuruk di saat harga kedelai melonjak tajam beberapa waktu lalu.

Bahkan ia sempat merumahkan karyawan karena tidak dapat menutupi beban biaya modal produksi yang dikeluarkan.

โ€œKemarin sempat hanya satu orang pekerja kita. Harga naik sementara penjualan sama. Jadi tidak nutup. Tapi sekarang sudah mulai normal, dan ada penambahan pekerja yang saat ini sudah tiga orang,โ€ bebernya.

ADVERTISEMENT

Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New