Beredar sebuah video di Tiktok yang diunggah akun @aldi_rr07 yang menampilkan video wawancara dengan Ketua Indonesia Cyber Security Forum, Ardi Sutedja, disertai dengan narasi jika suara Anies melonjak naik setelah server KPU kembali normal. Selain itu, dalam video tersebut juga disertai gambar quick count masing-masing capres dan menunjukan perolehan suara untuk Anies adalah 49,52%, Prabowo adalah 32,87%, dan Ganjar adalah 17,61%.
Di video itu dinarasikan judul “ternyata suara Anies-Muhaimin lebih unggul dari prabowo setelah sistem di KPU kembali normal”
HASIL CEK FAKTA:
Setelah dilakukan penelusuran tim cek fakta MAFINDO, ternyata video tersebut berasal dari Youtube CNN Indonesia yang berjudul “Pakar IT: Aplikasi SiRekap Bukan Gunakan Teknologi Baru”. Dalam video aslinya tersebut, perolehan suara untuk masing-masing capres sangat berbeda dari yang ditampilkan di video Tiktok tersebut. Melalui hal tersebut dapat disimpulkan jika perolehan suara yang ada pada video di Tiktok tersebut merupakan hasil manipulasi, hingga kini perolehan suara Anies masih belum berada di atas perolehan suara Prabowo.
Lebih lanjut, isi dari video wawancara tersebut hanya berisi tanggapan Ardi Sutedja terkait kejanggalan pada aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang disebutkan adanya kelemahannya dalam hal entry data.
Ardi Sutedja hanya memberikan penjelasan mengenai teknologi yang digunakan aplikasi tersebut merupakan teknologi yang sudah jadul, selain dari penjelasan tersebut tidak ditemukan informasi lain yang menyinggung perolehan Anies melambung tinggi ungguli Prabowo.
KESIMPULAN:
Video tersebut diambil dari CNN Indonesia dan dalam video aslinya tersebut tidak menunjukan jika hasil quick count Anies telah berhasil mengungguli Prabowo, selain itu isi video juga hanya membahas mengenai teknologi aplikasi SiRekap yang masih jadul.
LINK TERKAIT: