Plt Kadisbudpar Bintan, Dahlia Zulfa, menyebut ada sejumlah pertimbangan sehingga terpilihnya Pantai Trikora untuk dikembangkan. Selain Pantai Trikora dianggap menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan Pemkab Bintan, kawasan lahan itu juga milik Pemkab Bintan di dalamnya.
“Pantai Trikora memiliki kemudahan akses bagi wisatawan sepanjang waktu. Daya tarik yang paling banyak dikunjungi di Kabupaten Bintan. Pembangunan juga sudah ada di sana. Banyak sekali pengembangan yang bisa diintegrasikan,” ucapnya.
Ada sejarah yang tercatat di Pantai Trikora. Nyatanya Pantai ini singkatan dari Tri Komando Rakyat dalam tragedi konflik antara Indonesia dan Malaysia. Pantai Trikora menjadi daerah pertahanan penting pada Tahun 1961 hingga 1962.
“Selain itu sepanjang garis pantai ini terdapat habitat dugong dan padang lamun yang dilindungi,” jelas Dahlia.
Baca: Kemenparekraf Akan Ikut Kembangkan Pantai Trikora Bintan
Sebelumnya, Kemenparekraf/Barekraf RI bersama Pemprov Kepri dan Pemkab Bintan tengah menyiapkan rencana pengembangan destinasi Pantai Trikora di Kabupaten Bintan untuk menjadi tujuan wisata yang lebih menarik. Perencanaan tersebut dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Hotel Aston Tanjungpinang.
Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi Kepri, Riodesmawati Lubis, mengatakan FGD kali ini menyusun perencanaan pengembangan destinasi pariwisata di Pantai Timur Pulau Bintan. Tepatnya Pantai Trikora kawasan Kilometer 50-52, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, dengan luas wilayah lebih kurang 52 hektare.
Direncanakan destinasi tersebut dirancang sebagai ruang terbuka agar dapat dimanfaatkan pengunjung sebagai pusat-pusat aktivitas seperti koridir pejalan kaki, taman dan lainnya.
“Perencanaan pengembangan destinasi ini tentunya bertujuan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara,” jelasnya.