Ini Alasan Wako Rahma Belum Izinkan Alfamart dan Indomaret Buka di Tanjungpinang

Hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, belum mengizinkan dua ritel besar, yakni Alfamart dan Indomaret untuk buka di Kota Tanjungpinang.

โ€œIya, sudah beberapa kali mereka mendatangi kami, dan hingga saat ini Ibu Wali juga belum memberikan izin karena sejumlah pertimbangan,โ€ ucap Kepala Dinas PMPTSP Tanjungpinang, Adi Firmansyah, Rabu (1/3).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kalau soal adminitrasi perizinan semuanya tidak ada yang berbeda. Namun, di perusahaan mereka ada ketentuan tersendiri, bahwa dalam setiap membuka cabang baru, harus ada persetujuan kepala daerah.

โ€œDi aturan mereka memang begitu,โ€ singkatnya.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma membeberkan alasan, mengapa pihaknya belum memberikan izin kepada dua ritel modern itu masuk Tanjungpinang.

Pertama, kata Rahma, Tanjungpinang ini bukanlah satu kota yang besar. Sehingga, pemenuhan kebutuhan masyarakat, masih terakomodir melalui swalayan-swalayan yang ada di Tanjungpinang.

โ€œApalagi, di Tanjungpinang ini jumlah swalayan, mulai dari supermarket hingga minimarket mencapai 106 unit dan tersebar di seluruh penjuru Tanjungpinang,โ€ imbuhnya.

Yang kedua, sambung Rahma, dengan luas geografis Tanjungpinang yang hanya sekitar 140 kilometer persegi, dan jumlah penduduk sekitar 230 ribu jiwa, belum layak jika โ€œdiserbuโ€ dengan puluhan ritel modern tersebut.

โ€œMereka berencana buka 40-50 unit. Kalau dikali dua alfa dan indomaret, maka setidaknya akan ada tambahan 100 unit ritel baru,โ€ ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Rahma menambahkan, alasan selanjutnya, bahwa apa yang disediakan atau produk oleh dua ritel itu, juga tersedia di swalayan-swalayan yang ada sekarang ini.

โ€œDan yang terpenting dari alasan pemko yaitu, untuk menjaga dan mendorong swalayan lokal untuk bisa bertahan dan mampu berkembang untuk menghidupkan perekonomian Tanjungpinang,โ€ tegasnya.

Disinggung soal penyerapan tenaga kerja jika, kata Rahma, saat pemaparan dari manjemennya, bahwa dari 7 orang tenaga kerja di satu ritel, yang lokal hanya boleh 4 orang.

ADVERTISEMENT

โ€œUntuk itulah, masih banyak pertimbangan kami di pemko, sehingga belum mengizikan dua ritel ini masuk,โ€ jelasnya.


Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New