Pemerintah menargetkan generasi baru jaringan telekomunikasi yang dikenal dengan jaringan 5G merata ke seluruh Indonesia pada tahun 2025 mendatang.
Hal ini pun telah diungkapkan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirhen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ismail, dalam webinar ‘Road to Indonesia 5G Security Readiness’ pada Selasa (8/2).
Menurutnya, target ini mengaca pada jaringan sebelumnya yakni 4G yang merata hampir ke seluruh Indonesia butuh waktu antara 6-7 tahun.
“Maka 5G tentu kita harapkan akan bisa lebih cepat dari itu, waktunya sejak diimplementasikan tahun 2021,” ungkap Ismail dikutip Rabu (9/2).
Ia mengungkapkan jika sejatinya diharapkan di antara tahun 2024 hingga 2025 jaringan 5G sudah dapat dinikmati merata ke seluruh tanah air, layaknya 4G sekarang.
“Kata kuncinya adalah in time, tepat waktu dan tepat sasaran yang selalu menjadi isu dan pembahasan, baik dari kementerian atau pemerintah dan regulator dengan para operator,” imbuhnya.
Ia pun menilai implementasi 5G dalam waktu cepat kemungkinan besar Indonesia akan menanggung biaya learning dari teknologi terbaru ini.
Namun sebaliknya, jika terlalu lambat berdampak tidak ikut serta di pasar dan tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Jadi implementasi 5G ini merupakan sebuah keniscayaan, tapi harus kita atur ritme dan timing-nya agar implementasinya benar-benar produktif buat kepentingan bangsa dan negara,” tutur Ismail.
Sementara pada 2021 lalu, ada 3 operator besar di Indonesia yang telah menjajal jaringan 5G ini. Yakni Telkomsel, Indosat, serta XL Axiata. Ketiganya juga telah secara komersil memulai koneksi yang disebut lebih cepat dari 4G saat ini.
Bahkan, ketiganya pun mengklaim sudah membangun spot area di beberapa kota di Indonesia.
“Tapi kita tentu belum cukup puas dalam kondisi seperti ini, masih banyak tantangan-tantangan yang harus dikembangkan lagi agar implementasi 5G bisa berkembang sangat cepat atau lebih cepat dari yang kita harapkan,” pungkasnya.