Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol Aris Budiman bersama Gubernur Kepri Ansar Ahamad bersama stakeholder lainnya meninjau sejumlah posko terpadu angkutan lebaran tahun 2022, Jumat (29/4) sore.
Posko terpadu yang dikunjungi yakni Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Punggur dan depan Pelabuhan Batam Center.
Dalam kunjungan kali ini, Kapolda dan Gubernur serta stakeholder terkait jugua memberikan tali asih kepada petugas yang berjaga di pos selama 24 jam. Petugas yang berjaga memberikan laporan kepada Kapolda dan Gubernur bahwa terjadi peningkatan arus mudik di Bandara Hang Nadim.
Selain itu, pos terpadu ini didirikan untuk kelancaran calon pemudik yang berangkat ke luar daerah dari Kepulauan Riau baik laut dan udara.
“Terjadi peningkatan arus mudik di Bandara Hang Nadim yang biasa 10 ribu orang dalam dua hari mencapai 13 ribu orang,” ujar Gubernur Kepri Ansar Ahmad pada awak media disela sela peninjauan.
Menurutnya, sejauh ini arus mudik di Kepri terpantau lancar. Namun demikian guna antisipasi terjadi penumpukan, tetap berbagai upaya telah dilakukan pemerintah.
“Tujuan agar pemudik melaksanakan mudik dengan lancar,” ujarnya.
Sisi lain, Ansar tak menampik terjadi keributan di pelabuhan kapal Roll on Roll Off (Roro) pada Kamis (29/4), di mana sejumlah pemudik keberatan dengan pihak ASDP tidak menambah armada kapal. Bahkan pemudik sejak dini hari telah tiba di pelabuhan namun tidak dapat berangkat.
“Kemarin sudah kita kumpulkan pihak terkait dan ASDP bilang ada kapal lagi docking. Ini sudah kita minta jangan momen sekarang docking karena kapal hanya tiga,” ujarnya.
Mungkin karena sudah waktunya, kata dia, lagi docking. Sebab dua tahun ini aktivitas kapal Roro ada yang perbaiki tidak jalan, namun dirinya berjanji akan mencari solusi terkait permasalahan tersebut.
Tidak dipungkiri saat momen seperti ini kapal Roro dibutuhkan di semua daerah dengan serba terbatas. “Kita akan kontrol agar semua berjalan dengan lancar,” tutup dia.
Turut mendampingi Kapolda, Gubernur, Danrem, Ketua DPRD Kepri, dan Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhartd serta pejabat TNI dan Polri.