Kepala BP Batam Bantah Wacana Kenaikan Tarif Air 

Kepala BP Batam Muhammad Rudi membantah kabar wacana kenaikan tarif air bersih di Batam yang menuai kontroversi dari berbagai pihak.

“Isu kenaikan tarif air tidak benar,” ujar Rudi kepada wartawan usai peresmian RS Awal Bros Botania, Minggu (22/1).

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, cerita kenaikan tarif air yang berkembang kencang di tengah masyarakat ini muncul usai menggelar rapat beberapa waktu lalu. Ia mengaku bahwa cerita sebenarnya tidak demikian.

Saat itu, kata dia, dalam rapat mengenai  permasalahan air dengan berbagai pihak. Namun, cerita tersebut disalah artikan oleh berbagai pihak bahwa BP Batam akan menaikkan tarif air.

“Saya tidak ada wacana [menaikkan tarif air]. Saya hanya bercerita. Kalau saya ingin merevitalisasi seluruh jaringan pipa dan WTP [Water Treatment Plant] itu butuh biaya sampai Rp 4,5 triliun,” kata dia.

Baca: Layanan Air Bersih Buruk, Warga Minta Kepala BP Batam Tak Naikkan Tarif

“Karena air kalau tidak diproduksi, tidak bisa dikirim. Alat hari ini tidak mampu mengcover kebutuhan Kota Batam. Kalau tidak mampu maka jaringan instalasi dan WTP harus kita ganti. Darimana saya cari uang ini. Waktu rapat kita sampaikan, saya akan meminjam kepada PT pemenang ini,” tambah dia lagi.

Dengan begitu, lanjut Rudi, perusahaan pemenang tender pengelolaan air bersih di Batam dapat menyelesaikan masalah kemacetan distribusi air bersih.

“Supaya mereka enam bulan ke depan bisa menyelesaikan yang macet-macet ini. Tapi dalam proses penggantian secara umum kita akan jalankan. Yang saya bicara itu. Tapi kok berkembang kepada kenaikan tarif air, itu tidak benar,” tandasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dua hari terakhir warga Nongsa mengaku kesulitan mendapatkan air dari SPAM Batam. Akibatnya sejumlah warga  terpaksa mengambil air dalam kubangan untuk kebutuhan.

“Kami terpaksa mengambil air dari kubangan untuk cuci piring dan lainnya karena distribusi air bersih tidak lancar sudah dua hari ini,” ujar Yoga warga perumahan Permata Bandara.

Ia menyayangkan pemerintah tidak sigap menyikapi masalah kebutuhan vital dari masyarakat.

ADVERTISEMENT

“Kami minta pemerintah untuk evaluasi pengelolaan air di Batam. Jangan buat kami menjadi korban,” kata dia.

Menurut Humas BP Batam Ariastuty Sirait, PT Moya mengirimkan mobil tangki air ke sejumlah titik yang terkena dampak mati air total.

Namun kata warga mobil tangki bukan solusi dalam polemik distribusi air bersih di Batam.

ADVERTISEMENT

Penulis: | Editor: Redaksi


Share This Article

TERBARU

What's New

POPULER

What's Hot