Wacana kenaikan tarif air bersih di Kota Batam menuai kontroversi dari berbagai pihak. Pasalnya wacana tersebut dinilai tak sebanding dengan buruknya pelayanan dan distribusi air di sejumlah titik di Batam.
Menurut salah satu warga, Herlina, rencana kenaikan tarif air bersih tidak tepat saat kondisi sekarang ini. Ia meminta pemerintah mengunakan kajian yang komprehensif dengan pertimbangan dampak ke masyarakat kecil.
“Kami minta pak Rudi selaku pimpinan BP Batam tidak menaikan tarif air bersih saat krisis pelayanan buruk dari Moya,” ucap warga Tanjunguncang, Batu Aji Batam tersebut, Sabtu (21/1).
Ia mengatakan, saat ini tagihan air bersih di Batam sudah cukup tinggi dan tak seimbang dengan kualitas layanan diberikan kepada pelanggan.
“Kami minta pelayanan harus diperbaiki, baru bisa menaikan tarif air. Ini pelayanan buruk, sudah menaikan tarif lagi,” ujar dia.
Senada Tiara, warga lain mengaku kesulitan mendapat air bersih di Batam. Sebab, distribusi air bersih di kompleksnya kurang lancar sejak dikelola PT Moya.
“Air kecil, kadang hidup malam jam 1 hingga jam 5. Jadi terpaksa kita harus bergadang demi air,” keluh dia.
Wacana kenaikan ini pun mendapat sorotan dari anggota DPRD Batam Utusan Sarumaha. Menurutnya momen untuk kenaikan tidak pantas yang membuat masyarakat terbeban.
“Pelayanan yang sangat buruk, malah ada wacana kenaikan tarif air bersih. Ini sangat aneh,” ujar dia.
Dijelaskan, BP Batam dan Moya seyogyanya fokus menangani distribusi air agar lancar 24 jam ke pelanggan. Sebab Batam sudah darurat air sehingga dibutuhkan langkah konkret dan trobosan agar distribusi air kembali normal.
“Jangan tinggal janji saja, dan bicara wacana kenaikan tarif ditengah kondisi ekonomi sulit pasca COVID-19,” terang dia.
Politikus Hanura itu menekankan SPAM dan BP Batam sejatinya terlebih dahulu menunjukkan kualitas dan kuantitas.
“Harus investasi dulu dong, jika tidak begitu sama saja mereka tidak punya modal. Usai itu baru bisa dinaikkan tarif,” tuturnya.
Dalam kunjungan ke masyarakat khusus Sagulung, Utusan mengaku kerap diadukan masyarakat polemik distribusi air bersih tak mengalir lancar seperti di Dapur 12.
“Ini SPAM Batam harus transparan kenapa masalah ini kerap terjadi. Tolong dievaluasi dulu,” pinta dia.