Millenium Challenge Corporation (MCC) melalui program Compact-2 menjadikan Provinsi Kepri sebagai salah satu daerah menjadi sasaran hibah investasi yang bersifat time bound atau berbatas waktu.
MCC merupakan lembaga bantuan luar negeri Amerika Serikat (AS) untuk membantu perjuangan melawan kemiskinan global. MCC menyalurkan hibah dari hasil pembayaran pajak masyarakat AS untuk memberi manfaat bagi negara-negara sedang berkembang yang didirikan oleh Kongres AS pada Januari 2004.
Sedangkan Program Compact adalah program kerja sama antara MCC dengan suatu negara untuk mendanai proyek-proyek spesifik selama 5 tahun yang ditargetkan untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Environmental and Social Associate Director MCC, Jason Jones menyampaikan saat ini hibah Compact tersebar di 24 negara di seluruh dunia dan kebanyakan dari Afrika. Tujuannya adalah untuk pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.
“Dana compact akan cair di awal 2024 dan akan ada tenggat 5 tahun yang sangat ketat sehingga harus berakhir di 2029. Namun sebelum cair akan ada dana pra compact yg dapat digunakan untuk kepentingan seperti studi kelayakan,” ujarnya.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyampaikan pihaknya akan mengajukan pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang (Pelantar I dan Pelantar II) sebagai proyek strategis untuk dibiayai melalui Program Compact-2 ini.
Menurutnya, pengembangan Pelabuhan Kuala Riau yang merupakan integrasi Pelantar I dan II adalah bagian komprehensif dari kota Tanjungpinang.
“Selama ini digunakan untuk kepentingan logistik masyarakat dan kondisinya sudah sangat padat dengan alur lalu lintas hanya satu jalur. Tujuan integrasi adalah untuk memudahkan alur logistik yang selama ini dwelling timenya memakan waktu rata-rata satu minggu,” papar Ansar pada Rapat dan Presentasi Program Compact-2 MCC di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (7/4).
Kemudian, lanjut Ansar, adanya pelabuhan Sri Bintan Pura dan pelabuhan penyeberangan ke Pulau Penyengat yang berdekatan akan semakin terintegrasi jika pengembangan Pelabuhan Kuala Riau terealisasi.
“Maka Pelabuhan Kuala Riau ini kalau nanti MCC bersama kita mengembangkannya, maka akan menjadi pelabuhan terintegrasi yang bisa melengkapi semua kebutuhan-kebutuhan pelayaran,” ungkap Gubernur.
Gubernur Ansar juga mengungkapkan komitmennya dalam program ini dengan kesiapan melengkapi seluruh persyaratan yang diperlukan dan siap memberikan keterangan terkait masukan dan pertanyaan dari pihak MCC.
“Agar tepat sasaran, tepat guna, dan bermanfaat. Kalau ini dibangun dengan komprehensif bisa menjadi workway masyarakat dan menambah performance Kota Tanjungpinang” tutupnya.
Untuk diketahui, Dewan Direksi MCC memutuskan bahwa Indonesia terpilih untuk dapat menerima Hibah MCC untuk Program Compact kedua Desember 2018 lalu.
Kementerian PPN/Bappenas telah ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia sebagai koordinator mitra MCC dalam tahap perencanaan Program Compact kedua ini.
Ada lima Provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran hibah investasi yang bersifat time bound ini. Yakin, Provinsi Sulut, Sumsel, Riau, Kepri dan Bali.