Pemerintah Pusat terus mendorong pengembangan sentra kawasan perikanan terpadu (SKPT) di Kabupaten Natuna. Hal itu, mengingat tujuan didirikan SKPT sebagai pusat kegiatan ekonomi kelautan dan perikanan sekaligus menjaga kedaulatan NKRI di kawasan Pulau terdepan.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan untuk pengembangan SKPT di Natuna pihaknya akan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB).Â
Menurutnya, dalam penyusunan kebijakan strategis diperlukan studi komprehensif yang melibatkan institusi akademik. Hal ini sangat penting karena dengan dasar akademik dan penelitian yang kuat maka output yang dihasilkan bisa lebih maksimal.
“Kita ingin melibatkan semua pihak untuk perikanan terpadu di Natuna, terutama kalangan akademisi kita libatkan juga karena dasar keilmuan dan penelitian itu yang kita butuhkan untuk menyusun kebijakan publik,” katanya, Selasa (17/10) kemarin.
Sementara, pimpinan tim dari ITB, Tubagus Furqhon Sofhani, menjelaskan pentingnya keterpaduan antara kebijakan nasional, provinsi, sampai kabupaten untuk pengembangan kawasan perikanan terpadu di Natuna. Hal ini meliputi RPJMD Provinsi Kepri dan RPJMD Kabupaten Natuna.Â
Selain itu, pengembangan dan peningkatan fungsi pertahanan dan keamanan juga perlu ditingkatkan meliputi, mengembangkan dan mensinergikan pengembangan kawasan pertahanan dan keamanan dengan kawasan budidaya di sekitarnya secara selektif.
“Serta melestarikan dan menjaga garis pantai pulau-pulau terluar,” sebutnya.
Sebagai informasi, SKPT Natuna Diresmikan pada 2019 lalu oleh Menteri KKP saat itu, Susi Pudjiastuti. Tujuan didirikan SKPT di kawasan Selat lampa, Natuna, adalah untuk mendorong perekonomian masyarakat serta upaya memperkuat pertahanan negara di kawasan pesisir dan Pulau terdepan.Â
Mengingat, lokasi Natuna yang strategis berhadapan langsung dengan sejumlah negara tetangga, yakni, Malaysia, Vietnam, Kamboja dan Singapura. Ditambah lagi, potensi perikanan di Natuna yang melimpah juga harus dikembangkan.
Data terbaru, sepanjang 2021 nilai produksi perikanan tangkap di Provinsi Kepri mencapai Rp 8,697 triliun. Dari total tersebut, sebanyak Rp2,859 triliun berasal dari Natuna. sementara untuk nilai produksi perikanan budidaya mencapai Rp296,567 miliar.