Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) telah melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih di Provinsi Kepulauan Riau sekitar 700 ribu orang.
Komisioner KPU Kepri, Arison, menuturkan hingga kini progres coklit data pemilih sudah mencapai 50 persen dari total pemilih sebanyak 1.499.000 orang.
“Sejak dimulai 12 Februari kemarin, progres coklit data pemilih sudah mencapai 50 persen,” ungkapnya di Tanjungpinang, Senin (27/2).
Ia menerangkan, petugas Pantarlih mengalami sejumlah kendala dalam melakukan proses coklit. Terutama di daerah perkotaan, Tanjungpinang dan Batam.
Sebab, mobilitas penduduk di kota yang cukup tinggi, sehingga banyak masyarakat tidak berada di rumah saat jam-jam kerja. Apalagi, ada warga yang hanya tinggal dan beralamat di Tanjungpinang, namun bekerja di Batam.
Berbeda dengan daerah yang mobilitasnya lebih rendah. Seperti, di Bintan yang capaian coklit sudah hampir 100 persen.
“Saat petugas datang dia sedang kerja atau tidak ada di rumah, berbeda dengan daerah pulau justru lebih mudah,” terangnya.
Kendati demikian, lanjut Arison, proses coklit ini harus diselesaikan menjelang 14 Maret 2023 mendatang. Yang kemudian, akan dilanjutkan dengan proses penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS).
” 28 Februari besok, bagi yang sudah selesai bisa melakukan pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena kemarin kita menyusunya ada yang 240 atau 250 per TPS,” ujar Arison.
Kepala Divisi Teknis Penyelenggaran Pemilu ini menambahkan, jumlah setiap TPS paling banyak tetap 300 pemilih, karena jika jumpahnya semakin kecil maka jumlah TPS akan semakin bertambah.
“Jumlah pemilih akan diperkecil, karena saat pemilu 2019 lalu jumlahnya ada yang 500 dan membuat petugas kelelahan,” demikian Arison.