Para pengemudi Taksi di negara Singapura mulai mengeluhkan kenaikan harga minyak dunia, dampak dari invasi Rusia – Ukraina yang terjadi beberapa pekan terakhir, yang membuat beberapa supir taksi mengurangi operasional dan ada yang beristirahat sejenak dari pekerjaan supir taksi.
“Kali ini tahun lalu kami membayar sekitar S$1, tetapi sekarang menjadi S$1,65. Lonjakan itu drastis dan sayangnya, saya memperkirakan akan lebih tinggi hingga mungkin S$2 jika konflik di Ukraina akan berkepanjangan,” jelas Mr Chan KS, seorang sopir taksi dengan ComfortDelGro dikutip dari channelnewsasia, Minggu (13/03/2020).
Kenaikan harga minyak tersebut dikeluhkan karena adanya kondisi pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir, dan kebijakan pemerintah Singapura yang masih membatasi beberapa aktifitas warganya dan pelancong yang masuk ke Singapura akibat dampak COVID-19.
Ditengah kondisi tersebut, persaingan perusahaan Taksi Online di Singapura juga terus berdatangan dengan promosi-promosi sebagai upaya untuk mengenalkan produk dan meningkatkan pelanggan.
“Untuk saat ini kami hanya harus mencoba untuk optimis, dengan pekerjaan ini,” ujarnya.
Kondisi tersebut tentunya sudah menjadi perhatian beberapa perusahaan taksi di Singapura untuk melakukan berbagai upaya, agar supir taksi tidak terbebani, adapun empat perusahaan Taksi di Singapura yang memberikan statmennya antara lain. ComfortDelGro perusahaan Taksi tertua di Singapura, Gojek, TADA dan Tammy Tan.
Berikut harga minyak di Singapura dari situs resmi pemerintah diantara bensin kelas oktan 95 dijual dengan kisaran S$3,19 hingga S$3,23 per liter, naik sebanyak 32 sen minggu ini.
Kemudian dijual dengan harga S$3,15 hingga S$3,16 per liter, harga bensin beroktan 92 telah naik sebanyak 24 sen minggu ini. Begitu juga untuk kelas premium beroktan 98, dengan harga mulai dari S$3,66 hingga S$3,72 per liter pada hari Jumat.
Harga solar naik lebih dari 30 sen minggu ini menjadi eceran antara S$2,88 sampai S$2,90.
