Menu

Mode Gelap

Kiriman Pembaca · 13 Apr 2023 22:59 WIB

Perang Sarung, Salahkah?

Tulisan ini tidak mewakili redaksi kepripedia. Seluruh properti dan isi merupakan tanggungjawab penulis


					Perang Sarung, Salahkah? Perbesar


Ditulis oleh Chandra Wati

Mahasiswi Administrasi Publik Stisipol Raja Haji


Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan berita perang sarung. Yang dilakukan oleh remaja yang ada dibeberapa wilayah di Kepri. Sebab, banyak warga yang merasa resah dengan perbuatan kelompok remaja ini, karena video perang sarung sekelompok remaja ini viral di media sosial. Dan banyak mendapat komentar negatif dari para warga setempat.

Setelah Polisi menyelidiki ternyata video viral tersebut berasal dari Tanjung Uban, Bintan. Selanjutnya mereka mencari identitas para remaja tersebut dan melakukan pemanggilan bersama orang tua wali dari remaja tersebut. Sekelompok remaja ini juga diberikan sanksi.

ADVERTISEMENT

Sanksinya tidak hanya salat tawarih selama tiga hari di musala yang ada di Polsek Bintan Utara, mereka juga diberikan sanksi membaca Alquran dan mendengarkan tausiah.

Dan pada minggu (9/4) kemarin beredar video remaja sedang bermain perang sarung di lingkungan sekolah, banyak masyarakat yang berkomentar pro dan kontra dalam posting akun instagram @kepulauanriauindonesia. Sekolah itu ternyata adalah salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Kota Tanjungpinang.

Masyarakat yang pro mengatakan bahwa perang sarung sangat asik dan merupakan salah satu kegiatan yang khas dengan bulan Ramadhan, sedangkan masyarakat yang kontra mengatakan bahwa kegiatan perang sarung ini dapat menimbulkan cidera dan celaka.

Namun sebenarnya dari awal niat para remaja ini hanya untuk bermain-main bahkan mereka merupakan dari satu kelompok yang sama, bukan dari dua kubu remaja yang berbeda, mereka saling mengenal dan hanya bermain bersama.

Tetapi mereka tetap bertanggungjawab dengan perbuatan mereka dengan menerima sanksi yang diberikan, serta menulis surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Tapi apakah permainan perang sarung ini salah? Bukankah ini merupakan permainan yang memang sudah ada sejak dahulu? Yang menjadi keasyikan dan keseruan para remaja pada saat bulan Ramadhan. Sangat di sayangkan jika masyarakat menganggap bahwa permainan perang sarung ini adalah suatu kegiatan yang negatif.

Padahal perang sarung ini bisa menjadi daya tarik kegiatan yang di tunggu tunggu para remaja di bulan Ramadhan. Seperti sudah menjadi tradisional tahunan pedang sarung jika kita ingat lagi sebelum covid melanda, disetiap tahun pada bulan Ramadhan, pasti setelah selesai melaksanakan solat tarawih banyak anak remaja yang bermain perang sarung, tapi tidak pernah membuat keributan yang sangat besar, karena pada dasarnya mereka hanya bersenda gurau.

ADVERTISEMENT

Meskipun terlihat berbahaya tapi kekuatan yang dikeluarkan saat bermain perang sarung ini tidak begitu besar, hanya sebatas melayangkan sarung agar mengenai teman yang lainnya, seolah olah seperti sedang berada di medan perang.

Perang sarung sebenernya membawa beberapa efek positif, selain meningkatkan keakraban antar teman, perang sarung juga bisa membuat para remaja zaman sekarang yang dikenal dengan generasi yang tidak lepas dari smartphone, sedikit perlahan bisa tidak terlalu terikat terhadap smartphone mereka, karena mereka menganggap permainan perang sarung ini ternyata juga mengasyikkan, seharusnya kota melestarikan permainan permainan yang ada, agar generasi selanjutnya tidak melulu hanya tentang smartphone.

Maksdunya semua itu memiliki porsinya masing-masing. Ada kalanya waktu untuk bermain smartphone namun juga ada beberapa waktu yang bisa di isi dengan permainan tradisional seperti perang sarung ini. Agar dapat menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti cedera atau terluka, sebaiknya memberikan arahan terhadap keselamatan diri sendiri dan bersama, supaya tidak terlalu emosional dan arogan saat bermain perang sarung.

ADVERTISEMENT

Hal ini pasti sudah dimengerti oleh setiap anak dan remaja, tinggal hanya setiap dari mereka menerapkan itu. Jadi permainan permainan seperti perang sarung dan sebagainya, yang dianggap oleh masyarakat membahayakan ini dapat dibuktikan bahwa sesungguhnya permainan tradisional semacam ini tidak berbahaya jika dimainkan dengan santai dan cermat.

Para orang tua dari anak remaja yang melakukan perang sarung ini merasa sangat menyayangkan hal itu, mengapa anak mereka bermain seperti itu hingga sampai berurusan dengan polisi.

Tetapi mungkin hal ini menjadi pelajaran bagi para remaja tersebut dan di luar sana juga, agar kedepannya lebih berhati-hati dalam bermain, bukannya tidak boleh atau bagaimana. Tetapi masyarakat hanya merasa cemas jika terjadi tindakan kekerasan didalam permainan tersebut.

ADVERTISEMENT

Perang sarung sebenarnya mengasyikkan dan menyenangkan jika dimainkan dengan baik dan tidak terlalu kasar, jadi diharapkan agar remaja yang ingin bermain perang sarung lebih memperhatikan kestabilan emosional dan tingkat kekuatan yang digunakan.

Diharapkan juga kepada Masyarakat agar tidak terlalu berfikir lebih dan jangan terus berfikir negatif terhadap kelakuan anak remaja zaman sekarang, kita harus melihat dari berbagai sisi, mungkin saja yang kita anggap buruk atau tidak baik.

Terdapat hal baik dibaliknya. Dan semoga permainan perang sarung ini tidak menimbulkan berita yang buruk kedepannya. Karena permainan ini sudah ada dari sejak lama dan bisa disebut sebagai salah satu momentum yang ditunggu dan ciri khas pada bulan Ramadhan.

Dan sebaiknya permainan ini dilakukan setelah menjalankan solat tarawih dan tadarus jadi meski bermain tetap tidak meninggalkan sholat dan mengaji. Perang sarung juga bisa dilakukan pada saat ngabuburit sore sembari menunggu azan magrib dikumandangkan.

Supaya suasana bulan Ramadhan lebih terasa dan lebih seru lagi, dengan permainan perang sarung juga dapat meningkatkan dan menumbuhkan sikap saling mengenal yang lebih akrab dalam lingkungan pertemanan antar individu. Semoga kita tidak salah presepsi terhadap permainan yang satu ini, yang sesungguhnya sangat asik dan menyenangkan.

Gabung dan ikuti kami di :
Artikel ini telah dibaca 101 kali


whatsapp facebook copas link

Baca Lainnya

Senam Goyang Gemoy Prabowo-Gibran Daerah 3T Anambas

30 Januari 2024 - 13:06 WIB

Senam goyang gemoy prabowo gibran

Putusan MK Syarat Cawapres Diuji Rakyat dalam Pemilu Presiden 2024

17 Oktober 2023 - 16:10 WIB

Gedung Mahkamah Konstitusi

Dampak Jika Skripsi Dihapus sebagai Syarat Kelulusan Bagi Mahasiswa

27 September 2023 - 10:23 WIB

Ilustrasi skripsi

Berkolaborasi untuk Kemakmuran Bersama: Kontribusi MUI dalam Membangun Indonesia yang Maju Secara Ekonomi Melalui Keberagaman

18 Juli 2023 - 15:35 WIB

Muh arifin

Bahasa Indonesia Dalam Pengembangan Karakter di Masyarakat 

12 Juli 2023 - 13:50 WIB

cnxi7hlrdxhsyajwj8j0

Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi

3 Januari 2023 - 22:48 WIB

Ilustrasi benih lobster
Trending di Netizen