Program Layanan Cirebon Siaga 112 akan mewakili Indonesia dalam ASEAN ICT Awards (AICTA) 2022 sala satu program inisiatif dan program di bawah ASEAN ICT Masterplan 2025 yang cukup bergengsi di level ASEAN.
Program ini merupakan program layanan nomor tunggal panggilan darurat milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon sebagai sarana bagi masyarakat, untuk bisa melaporkan keadaan darurat.
Contohnya seperti kebakaran, kerusuhan, kecelakaan, bencana alam, penanganan masalah kesehatan, gangguan keamanan dan ketertiban umum, dan keadaan darurat lainnya.
Layanan tersebut berada di bawah kewenangan Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon untuk merespons cepat segala laporan yang masuk.
Sebelumnya layanan Cirebon 112 menjadi yang terbaik dalam ajang Indonesia Enterpreneur TIK (IdenTIK) 2021 kategori Publik Sektor.
“Dari prestasi tersebut, Kota Cirebon akan mewakili Indonesia dalam kompetisi ASEAN ICT Awards (AICTA) 2022. Kita menunggu informasi lanjutan terkait waktu pelaksanaannya,” ungkap Kepala DKIS Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa AP dalam siaran persnya.
Program tersebut terus ditingkatkan, salah satunya dengan adanya konsep panic button yang terintegrasi dengan layanan Cirebon Siaga 112.
“Bisa diintegrasikan dengan 112. Salah satu keuntungannya di android itu bisa ter-tag lokasinya. Persiapan dan tahapan peningkatan layanan juga kompleks, perlu kajian dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Hal ini sebagai upaya untuk mencegah maraknya prank call dan ghost call, dan dalam sehari call taker 112 menerima 70-80 panggilan telepon yang di dominasi prank dan ghost call.
“Kita ingin mengurangi jumlah prank dan ghost call itu,” katanya.
Laporan yang diterima oleh call taker 112 juga semakin beragam mulai dari layanan PLN, PDAM, PJU, Jasa Marga dan lainnya.
“Kami tidak membatasi laporan banyak hal. Ada yang sifatnya pengaduan pelayanan. Tetap kita layani,” tuturnya.
Apabila setiap laporan yang masuk melalui layanan Cirebon Siaga 112 diakumulasikan, bisa menjadi program kerja satuan dinas untuk wilayah tertentu.
“Misalnya laporan kebakaran atau pohon tumbang kerap terjadi di wilayah kecamatan A, maka dinas terkait bisa melakukan proteksi. Begitupun laporan lainnya,” sebutnya.
Ada tugas penting lain dalam pengembangan layanan Cirebon Siaga 112, yakni terus menyosialisasikan kepada masyarakat sebagai pengguna.
“Kami ingin agar lebih banyak orang tahu. Karena namanya juga nomor tunggal darurat, jadi salah satu kebutuhan dasar. Mari gunakan dengan bijak,” kata Ma’ruf.